Malang, PERSPEKTIF— Sekitar 400 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kediri diwajibkan hadir secara luring pada kegiatan Opening Ceremony hari pertama Rangkaian Jelajah Almamater Brawijaya (RAJA Brawijaya) 2025 di kampus utama UB, Malang. Kehadiran ini menjadi sorotan setelah muncul informasi adanya iuran untuk fasilitas transportasi.
Dalam konferensi pers bersama pihak rektorat, panitia dosen, dan panitia pelaksana RAJA Brawijaya 2025, dijelaskan bahwa kehadiran mahasiswa baru PSDKU Kediri merupakan agenda tahunan.
“PSDKU Kediri, sebagaimana tahun sebelumnya, hadir di sini totalnya sampai 400-an,” ujar Jarwo, ketua panitia dari unsur dosen. Ia menambahkan bahwa mahasiswa baru PSDKU Kediri dibagi menjadi empat klaster dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hari pertama, sementara kegiatan hari kedua dan ketiga dilaksanakan secara daring.
Koordinasi mobilisasi mahasiswa dilakukan antara panitia dosen dan koordinator PSDKU Kediri. “Koordinator PSDKU melaporkan jumlah peserta, lalu koordinasi dengan Mako (Markas Komando, red). Sehingga ketika datang jam 4 bisa salat Subuh di Raden Patah, kemudian busnya diparkir di tempat yang disediakan,” lanjut Jarwo (11/8)
Fasilitas bus disediakan untuk memobilisasi mahasiswa baru dari Kediri ke Malang, namun tidak gratis. Salah satu mahasiswa baru PSDKU Kediri, RRA, mengungkapkan bahwa mereka dikenakan biaya Rp65.000 per orang untuk menggunakan bus tersebut. “Bayar patungan Rp65.000 per anak. Sebelum itu, nge-list semuanya yang mau ikut bareng itu (naik bus, red),” ungkapnya.
RRA menambahkan, bagi mahasiswa yang tidak menggunakan bus, pihak PSDKU menyarankan untuk menggunakan transportasi umum. “Ada yang naik kereta. Disarankan menggunakan transportasi umum atau ikut bus ini,” ujarnya pada (11/8)
Kegiatan Opening Ceremony hari pertama RAJA Brawijaya 2025 diikuti oleh total 17.133 mahasiswa baru. Jarwo, dalam konferensi pers menegaskan seluruh mobilisasi dan rangkaian kegiatan dapat dikelola dengan baik oleh panitia pelaksana. (rap/nka)
