Malang, PERSPEKTIF – Pelaksanaan program 1000 proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Brawijaya (UB) di tahun 2025 sempat mengalami ketidakpastian. Setelah pembukaan pendaftaran proposal pada November 2024, belum ada kepastian lanjutan dari pihak kampus. Hal ini diduga disebabkan oleh keterlambatan perilisan timeline PKM oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Joy Gerika, mahasiswa Program Studi Psikologi yang menjadi peserta PKM tahun ini, mengungkapkan bahwa proses seleksi sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Namun hingga Februari, tidak ada kepastian terkait jadwal pelaksanaan maupun format final proposal.
“Setiap tahap mepet waktunya, mungkin cuma seminggu, dua minggu. Kita sudah mengerjakan PKM yang sesusah ini dalam waktu yang begitu singkat. Namun, di Februari bahkan sampai sekarang belum ada kepastian,” keluh Joy (27/04).
Operator PKM UB, Abi, membenarkan bahwa penjaringan proposal dilakukan lebih awal sebagai langkah antisipatif. Abi menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, pengumuman timeline dari Kemenristekdikti baru keluar sekitar Februari hingga Maret. Dengan status UB sebagai perguruan tinggi klaster 1 dan kuota 300 proposal, pihak kampus tidak ingin kehilangan kesempatan.
“Jangan (sampai, red) tiba-tiba pengumumannya sudah keluar, kita belum bersiap seleksi dan lain sebagainya. Jadi, akhir tahun kita sudah melakukan seleksi. Nah, apabila kemudian informasinya baru keluar sekarang ini, itu di luar kuasa kita,” ungkap Abi pada Senin (05/05).
Pihak kemahasiswaan UB mengaku telah menjalin komunikasi dengan Kemenristekdikti. Namun hingga April, belum ada informasi resmi terkait jadwal PKM. Abi menegaskan bahwa kementerian hanya memastikan PKM-PIMNAS 2025 tetap akan diselenggarakan.
“Jadi, informasi itu memang tidak di-floor-kan tanggalnya. Kita pun dari pihak universitas juga tidak dikasih tahu nanti akan keluar pengumuman tanggal sekian,” terang Abi.
Kepala Subdirektorat Minat Bakat Kemahasiswaan UB, Yuniar Ponco Prananto, menyampaikan bahwa keterlambatan terjadi karena proses adaptasi internal di kementerian dan efisiensi anggaran nasional. Pengumuman resmi baru dapat disampaikan pada 2 Mei.
“Karena ada dua hal utama tadi, pihak Belmawa dan Dikti nggak berani ngomong tanggal sekian, tapi mereka cuma minta kita tunggu,” ujar Ponco (05/05).
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Setiawan Noerdajasakti, berharap UB dapat meraih hasil lebih baik dalam PIMNAS tahun ini.
“Kan kemarin peringkat empat, ya. Kalau bisa insyaAllah di atasnya empat. Ya antara tiga besarlah. Kan kita harus punya itu,” tutupnya (05/05). (red/ryu/chi/nka)