Malang, PERSPEKTIF—Rangkaian Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) resmi berakhir pada 6 Oktober 2024. Namun, efektivitas dari rangkaian perkenalan ini dipertanyakan oleh peserta PKKMB FISIP, terutama relevansinya dengan persiapan menghadapi kehidupan akademik di universitas.
Hal ini diungkapkan oleh BN, peserta PKKMB FISIP UB 2024. Ia merasa bahwa kegiatan di dalam PKKMB FISIP UB 2024 didominasi oleh hal-hal non-akademik, sehingga ia tidak terlalu mengetahui bagaimana kehidupan akademik dalam perkuliahan.
“Dalam perspektif saya, kegiatan PKKMB sudah berfokus untuk memperkenalkan kehidupan kampus. Namun dalam pelaksanaannya, perkenalan yang dilakukan lebih berfokus pada kegiatan non-akademik. Sehingga mahasiswa baru kurang mengenal bagaimana gambaran kegiatan perkuliahan di FISIP UB,” tuturnya (11/10)
Ia juga menambahkan bahwa rangkaian PKKMB tahun ini kurang relevan dengan kehidupan kampus, dan ia melihat PKKMB sebagai rangkaian formalitas saja.
“Relevansi kegiatan PKKMB bagi saya sebagai mahasiswa baru adalah sangat kurang. Bagi saya, kegiatan PKKMB hanya sebagai formalitas belaka karena seperti alasan yang tadi, yakni relevansi perkenalan kegiatan bagi kegiatan perkuliahan secara akademik kurang diangkat dengan maksimal dan juga optimal,” tambahnya (11/10).
Hal senada juga diungkapkan oleh JG, salah satu peserta PKKMB FISIP UB 2024. Ia merasa bahwa ada beberapa penugasan dalam rangkaian yang tidak relevan dengan kehidupan perkuliahan dan hanya menghabiskan tenaga.
“Jadi ada beberapa tugas yang memang tidak relevan dan esensial yang mana menghabiskan waktu dan tenaga maba doang. Padahal, ospek itu pada hakikatnya tidak sepenting itu dibanding perkuliahan,” ungkapnya.
JG berharap pada tahun yang akan datang, PKKMB dapat menjadi ruang aman yang tidak diskriminatif terhadap mahasiswa baru. Ia merasa praktik penggunaan name tag di area FISIP bagi mahasiswa baru adalah kebijakan yang memberikan jarak antara mahasiswa baru dan mahasiswa lama
“Semoga kedepannya maba FISIP tidak perlu memakai name tag selama di dalam area FISIP agar tidak ada diskriminasi dan pembeda di antara maba dan mahasiswa lama. Karena bagaimanapun juga, maba sudah seharusnya menjadi bagian dari FISIP,” tungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Tim Perspektif telah menghubungi Ketua Pelaksana PKKMB FISIP Universitas Brawijaya 2024, Zidane Azhar, untuk memberikan keterangan. Namun, hingga berita ini ditulis, Zidane tidak memberikan jawaban kepada Tim Perspektif. (hn/hr/yn)