Malang, PERSPEKTIF– Universitas Brawijaya (UB) mengadakan konferensi pers terkait kegiatan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) 2021 pada Selasa (17/8), yang dihadiri oleh Nuhfil Hanani selaku Rektor UB, Mochamad Sasmito Djati selaku Wakil Rektor (WR) 4 bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Abdul Hakim selaku WR 3 bidang Kemahasiswaan, Mohammad Ali Yafie selaku Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM), serta Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2021, Mohammad Bagas Aditya.
Dalam konferensi pers tersebut, Nuhfil menyinggung tentang masalah jaminan protokol kesehatan (Prokes). Ia menjelaskan bahwa semua panitia RAJA Brawijaya yang berada di Gedung Samantha Krida (Sakri) dan UBTV yang berjumlah sekitar 200 orang telah dites swab antigen. Namun, terdapat satu orang panitia yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah ditindaklanjuti oleh Tim Kesehatan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan lima orang cadangan dari mahasiswa. Ia menambahkan di samping Gedung Sakri juga terdapat ruangan khusus untuk kesehatan, lengkap dengan tempat tidur dan peralatan-peralatan medis.
“Ada 200 lebih panitia (RAJA Brawijaya 2021, red) yang telah dites swab antigen. Yang positif ada satu orang, sehingga ia tidak boleh menjadi panitia dan akan diganti dengan panitia cadangan,” jelas Nuhfil.
Nuhfil juga menjelaskan bahwa anggaran yang dipakai untuk pelaksanaan RAJA Brawijaya 2021 baru bisa dipastikan besarannya di akhir pelaksanaan kegiatan. Namun karena kegiatan kali ini dilaksanakan secara daring, maka anggaran yang digunakan jauh lebih efisien. Ia memperkirakan efisiensi tersebut diperkirakan berjumlah 50% dari total anggaran yang dialokasikan.
Anggaran paling banyak digunakan untuk pengadaan fasilitas videotron dan konsumsi. Adapun tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UB serta UBTV sendiri sudah mampu menangani sarana lainnya secara internal, terutama untuk penyiaran live streaming RAJA Brawijaya 2021.
“Untuk anggaran pastinya baru bisa dilihat di akhir pelaksanaan kegiatan, tetapi karena kali ini daring, dana yang digunakan jauh lebih efisien terutama pada sektor konsumsi,” pungkasnya. (anp/dmr/mim)