Malang, PERSPEKTIF – Rangkaian Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) fakultas di Universitas Brawijaya (UB) tahun ini tidak diselenggarakan secara serentak. Berbeda dengan FEB, FIB, FTP, dan beberapa fakultas lain yang telah menyelesaikan rangkaian PEMILWA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) baru akan memasuki puncak rangkaian PEMILWA pada Selasa, 26 Januari 2021.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) PEMILWA FISIP, Ainun Qisthi, keterlambatan penyelenggaraan rangkaian PEMILWA FISIP terjadi lantaran pada mulanya acara tersebut hendak diselenggarakan bersamaan dengan PEMIRA UB yang semula akan digelar pada 26 Januari 2021. Namun, terdapat beberapa kendala yang pada akhirnya membuat penyelenggaraan PEMIRA mundur, sehingga PEMILWA FISIP tetap dilaksanakan sesuai agenda awal, yakni pada 26 Januari 2021.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Roni Nduanta Putra Sebayang selaku Ketua DPM FISIP UB 2020. Penyelenggaraan PEMILWA FISIP UB cukup terlambat dibandingkan dengan PEMILWA di Fakultas lain karena selain mengikuti penyelenggaraan PEMIRA UB, hal ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya server down sebagaimana yang terjadi di fakultas lain. Dengan mengikuti sistem dan admin pusat yang telah di-upgrade, diharapkan tidak terjadi kendala server pada Hari-H.
Selain itu, Ainun juga menambahkan bahwa terdapat kendala lain yang dihadapi oleh panitia saat mempersiapkan penyelenggaraan PEMILWA FISIP UB 2021 berupa kurangnya calon yang mendaftar.
“Pada awalnya pengambilan formulir telah sangat banyak dan sesuai dengan syarat yang ada di Undang-Undang PEMILWA, tetapi pada saat pengembalian formulir jumlah calon tidak memenuhi, sehingga diadakan perpanjangan hingga jumlah calon memenuhi syarat Undang-Undang. Hal ini yang kemudian memangkas waktu kampanye,” jelasnya (23/01).
Menurut Ainun, meski pelaksanaan PEMILWA FISIP bisa dikatakan tertinggal dari fakultas lain, terdapat sisi positif yang bisa dijadikan sebagai pelajaran.
“Ketika FEB melangsungkan PEMILWA untuk pertama kali di tahun 2021, server sempat down selama 4 jam, dan karena hal tersebutlah tim TIK UB memutuskan untuk melakukan perbaikan sistem. Kemudian pada tanggal 19 Januari saat FIB melakukan PEMILWA, sistemnya sudah jauh lebih baik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa meski dengan waktu yang sangat singkat, kinerja panitia telah sangat optimal karena kandidat-kandidatnya telah melalui tahapan screening yang benar dan dites dengan baik. Hal ini setidaknya bisa menjawab keraguan beberapa mahasiswa tentang pelaksanaan Hari-H.
Almira Ravi Amanta, mahasiswi Ilmu Komunikasi 2020 berpendapat bahwa pelaksanaan PEMILWA secara daring memang dapat menimbulkan beberapa masalah.
“Hal yang paling ditakutkan terjadi adalah server down karena diakses oleh banyak orang pada waktu yang bersamaan ketika pemilihan,” ujarnya (24/1).
Almira menjelaskan bahwa meski dilakukan secara daring, banyaknya kampanye di media sosial dan sikap panitia yang transparan dalam pelaksanaannya membuat euforia politik di kalangan mahasiswa tidak semerta-merta menghilang. Ia sendiri berharap PEMILWA FISIP UB tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan minim kendala.
Hal serupa disampaikan oleh Roni yang optimis akan kelancaran pelaksanaan PEMILWA FISIP 2021, begitu pula dengan tahun-tahun selanjutnya. Menurutnya, pelaksanaan PEMILWA FISIP UB di tahun yang akan datang bisa lebih baik daripada tahun ini, terlepas dari sistem penyelenggaraannya yang dilakukan secara daring maupun luring.
“Harusnya prosesnya bisa lebih cepat karena sudah dilaksanakan sekarang, maka jika dilakukan secara online kembali, kita bisa beradaptasi lebih cepat dan lebih baik lagi,” imbuhnya. (mga/nnfd/ads/ais)