Lompat ke konten

Mahasiswa Fisip Banyak Belum Lulus, WD 1 : Kurikulum Akan Dirancang 3,5 Tahun Lulus

FISIP – Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (PERSPEKTIF/ Sara)

Malang, PERSPEKTIFFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menjadi fakultas dengan masa studi cukup lama. Masa lulus mahasiswanya rata-rata di atas lima tahun. Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP, Siti Kholifa telah merancang beberapa strategi untuk mengatasi masalah ini.

Menurut dia pihaknya telah mempersiapkan strategi berupa skema Praktik Kerja Nyata (PKN) yang linear dengan tema skripsi. Tujuannya agar mahasiswa tidak bingung lagi menentukan tema dan mencari data untuk skripsinya.

”Kami juga mendesain kurikulum 2019 agar mahasiswa yang lulusnya empat tahun dan dibawahnya meningkat. Intinya kami mendesain agar mahasiswa lulus dengan waktu 3,5 bukan lagi 4 tahun,” ujar Siti.

Menurut Siti, pihaknya juga menjalin koordinasi dengan orang tua mahasiswa. Tujuannya agar sirkulasi informasi antara mahasiswa, kampus, dan orang tua dapat berjalan lancar.

”Kami juga menyediakan badan konseling. Diharapkan mahasiswa dapat menemukan solusi apabila ada masalah saat pengerjaan skripsi,” tuturnya.

Saat ditanya Program studi (Prodi) mana saja yang memiliki masa studi lama. Siti Kholifah mengatakan bahwa ada dua prodi yang memiliki masa studi lama, yaitu Ilmu Komunikasi dan Sosiologi.

”Dua prodi ini kan sudah ada sejak awal, istilahnya sudah nabung dulu, angkatannya mulai 2004 sehingga mahasiswanya semakin bertambah. Sementara prodi lain seperti Psikologi, Hubungan Internasional, Politik, dan Pemerintahan kan masih baru,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Antoni selaku Ketua Program Studi (KPS) Ilmu Komunikasi membenarkan bahwa masa studi di Ilmu Komunikasi memang tergolong lama yaitu diatas lima tahun. Namun Antoni telah mengupayakan untuk menaggulangi masalah tersebut dengan cara memajukan jadwal skripsi, membentuk tim tugas akhir, dan pemanggilan orang tua sejak dini.

”Skripsi kami majukan jadwalnya, kalau dulu di semester 7 sekarang di semester 6 sudah bisa memproses skripsi. Kemudian kami membentuk tim tugas akhir untuk mengkondisikan mahasiswa yang sudah mulai skripsi agar tugas akhir itu dapat dikerjakan secara lancar. Kami juga menempuh pemanggilan orang tua mahasiswa. Saya kira melibatkan orang tua sejak mahasiswa mulai skripsi merupakan ide yang bagus,” terangnya.

Menurut Antoni mahasiswa yang masa studinya molor rata-rata karena bekerja sehingga pengerjaan skripsi yang harusnya diutamakan malah terbengkalai. Selain itu, faktor personal seperti kemalasan dan kurang motivasi juga jadi penghambat.

 ”Faktor lain misalnya mereka tersendat dengan topiknya. Serta ada masalah komunikasi dengan dosen pembimbingnya,” tambah Antoni.

Selfi S. Nanda mahasiswa Ilmu Komunikasi 2017 berharap agar tujuan fakultas mempercepat masa studi mahasiswanya dapat berlajan secara konsisten. Selfi juga menyarankan agar pihak fakultas mendorong mahasiswa yang masa studinya hampir habis.

”Mendorong bukan berarti ditekan tetapi juga diberi bantuan. Terus pihak fakultas harusnya konsisten menekankan pentingnya lulus 3,5 tahun, jangan hanya ditekankan pas awal maba saja,” ujar Selfi. (sar/dev/dic)

(Visited 502 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?