Malang, PERSPEKTIF – Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) Universitas Brawijaya (UB) 2019 resmi digelar hari ini (20/11). Panitia Pemira 2019 menargetkan jumlah pemilih sebanyak 25.000 orang. Jumlah ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Araffathoni Rizki selaku Ketua Pelaksana (Kapel) Pemira 2019 menuturkan bahwa target jumlah pemilih pemira tahun ini sekitar 20.000 sampai 25.000. Menurut dia tidak ada batasan untuk setiap fakultas, semua mahasiswa aktif dapat memberikan suaranya.
”Kami juga berusaha meraih mahasiswa sekolah profesi yang ada di Fakultas Kedokteran (FK),” tutur Araffathoni.
Demi mencapai target tersebut, panitia telah melalukan upaya sosialisasi kepada seluruh mahasiswa. Menurut Araffathoni sosialisasi tahun ini lebih difokuskan untuk mendatangi tiap-tiap fakultas.
”Selain sosialisasi, kami juga mengadakan uji publik demi mengenalkan para calon kepada pemilih,” ujarnya.
Menanggapi target yang ditetapkan oleh panitia, Ni Putu Adinda Sari, mahasiswa Ilmu Politik 2018, merasa pesimis jumlah pemilih bakal menyentuh angka 25.000. Menurut dia mahasiswa yang tidak ikut organisasi tidak peduli dengan perhelatan pemira sebab merasa tidak terwakili.
”Kalau mereka (peserta pemira, red.) benar benar bisa nurunin UKT atau mungkin bisa mengadvokasi teman-teman yang kesusahan minta dana prestasi mungkin bakal tercapai targetnya. Tapi kenyataannya mereka malah berantem sesama organisasi,” ujar Ni Putu.
Sementara itu, Rizal Nurhadiansyah mahasiswa Ilmu Politik 2018 mengatakan bahwa target pemilih yang ditetapkan oleh panitia kurang realistis. Sebab, menurut Rizal, euforia pemira tahun ini kurang begitu terasa dibandingkan tahun sebelumnya.
”Pemira tahun ini tidak seramai yang dulu, jadi saya pikir angka 25.000 ribu terlalu tinggi. Karena mahasiswa itu banyak yang merasa tidak terwakili atau tidak merasakan dampaknya secara jelas,” kata Rizal (gil/she/ais/dic)