Malang, PERSPEKTIF – Kegiatan Olahraga dan Seni Mahasiswa (ORSIM) Brawijaya 2019 resmi ditutup pada Sabtu (5/10) di GOR Pertamina Universitas Brawijaya. Dalam acara ini, Alvin Ferizky Nurdin selaku Menteri Pemuda dan Olahraga Eksekutif Mahasiswa (EM) turut menjelaskan tentang wacana kelangsungan ORSIM kedepannya yang akan mengundang universitas lain dengan Universitas Brawijaya (UB) sebagai penyelenggaranya.
“Yang saya tahu setelah diskusi dengan Wakil Rektor (WR) III beserta jajaran kemahasiswaan lain, mereka mau ORSIM ini diadakan bukan lagi antar fakultas, melainkan universitas. Jadi, hal-hal yang kita tandingkan antar fakultas itu menjadi atas nama universitas dan mengundang kampus lain datang ke UB,” tutur Alvin.
Ide wacana ORSIM tersebut datang dari pihak EM yang sejalan dengan visi wakil rektor baru terkait Sistem Informasi Manajemen Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.
“Visi beliau ini berkaitan soal kegiatan-kegiatan yang mendorong kenaikan pemeringkat UB yang terdapat pada SIMKATMAWA Kemenristekdikti. Salah satunya adalah kita yang menjadi penyelenggara lomba yang mengundang kampus lain. Apalagi jika kita juara, itu akan menambah banyak poin pemeringkatannya,” pungkasnya.
Alvin sempat menyinggung tentang adanya kendala dalam kesepakatan fakultas-fakultas mengenai cabang olahraga (cabor) dengan peminat terbanyak seperti futsal, basket, dan voli. “Pihak fakultas-fakultas tidak merasakan euforia dari ORSIM ini, karena tidak adanya cabor yang dulu ada di tahun 2017,” tambahnya.
Ditemui terpisah, Alifa Naufal Anjas selaku Ketua Pelaksana ORSIM Brawijaya menyatakan bahwa dirinya berharap eksibisi dan e-sport dapat dilakukan dengan lebih baik di tahun selanjutnya.
“Untuk kedepannya, aku berharap e-sport ini bisa benar-benar menaungi dan bisa menjadi wadah untuk teman-teman mahasiswa UB. Di ORSIM ini aku lihat partisipan dan euforia e-sport lumayan besar untuk ukuran cabor yang pertama kali dilaksanakan,” pungkasnya. (aar/rfs/pch)