Malang, PERSPEKTIF – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PKK MU) Brawijaya resmi dibuka pada 14 Agustus 2018. Pembukaan diawali dengan penampilan 75 penari dari Unit Aktivitas Seni Tari dan Karawitan (Unitantri) kemudian dilanjut dengan sambutan-sambutan. Pemukulan gong menjadi simbol pembukaan resmi PKKMU 2018 yang dilakukan oleh Rektor UB, Nuhfil Hanani.
Nuhfil mengungkapkan bahwa acara PKKMU ini sangat penting. Nuhfil berharap mahasiswa baru mengikuti rangkaian PKKMU agar dapat mencapai kesuksesan. “Saya berharap mahasiswa baru, sekarang mengikuti PKKMU ini agar mengantarkan dia sukses,” ungkapnya. Nuhfil menambahkan bahwa PKKMU merupakan pengenalan terhadap bagaimana beretika, cinta negara, dan cara belajar.
Setelah pembukaan oleh Nuhfil Hanani, acara dilanjutkan dengan penampilan Tampah Mop yang dilakukan oleh peserta Raja Brawijaya di Lapangan Rektorat. Tampah Mob menampilkan 7 formasi yaitu logo UB, tulisan UB, logo difabel, logo Aryasatya 56, logo pramuka, logo Asian Games, dan logo 73 tahun kemerdekaan indonesia.
Muhammad Ariz Pratama selaku ketua pelaksana PKKMU 2018 menuturkan bahwa ketujuh formasi tersebut memiliki tujuan masing-masing.
“Yang pertama formasi lambang UB itu sebagai identitas kita, lalu ada formasi Aryasatya 56 itu merupakan identitas dari mahasiswa baru ini sendiri. Terus logo pramuka itu sebagai bentuk peringatan kita sebagai civitas akademika untuk memperingati hari pramuka, logo difabel itu sebagai kampanye sosial kita di tahun ini yang mana itu sebagai bentuk pencerdasan pada seluruh mahasiswa Universitas Brawijaya bahwasanya ayo lebih peduli lagi dengan disabilitas, lalu 73 tahun itu sebagai bentuk peringatan kita nanti tanggal 17,” tutur Ariz.
Ariz menambahkan bahwa pada acara tahun ini menggunakan tampah agar outputnya bisa digunakan setelah acara ini. “Kita bisa menggunakan itu (tampah), untuk kita distribusikan ke desa-desa yang membutuhkan terutama desa-desa tematik,” ungkap Ariz.
Ariz mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala dalam acara PKKMU 2018. Ada banyak faktor permasalahan salah satunya hubungan ke birokrasi rektorat dan konsep. “Contohnya seperti hubungan ke birokrasi bagaimana itu harus punya hubungan yang baik, terus konsep-konsep yang kita miliki harus sinkron dengan apa yang seharusnya PKKMU itu sendiri,” jelas Ariz.
Muhammad Nur Fauzan, Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) UB, mengungkapkan pentingnya acara PKKMU. “Kegiatan PKKMU jelas penting karena jelas sebagai pengenalan awal untuk mahasiswa baru di lingkup universitas terlebih dahulu. Dikenalkan siapa rektornya, jajaran wakil rektornya. Terus nanti juga kan pasti ada materi bagian kemahasiswaan bagaimana, bagian akademik seperti apa, terus bagian keuangan seperti apa,” ungkap Nur Fauzan.
Nur Fauzan turut menambahkan harapannya terhadap mahasiswa baru. Nur Fauzan berharap mahasiswa baru terus berkembang dimanapun. “Kalau sekiranya mahasiswa baru itu berfikir ke kampus hanya untuk kuliah ya rasanya eman. Pastikan brawijaya itu terus berprestasi, bagaimana caranya kita bikin berita baik sebanyak-banyaknya untuk brawijaya,” tutup Nur Fauzan. (dip/alf)