Malang, PERSPEKTIF – Dialog terbuka bakal calon rektor dengan civitas akademika Universitas Brawijaya (UB) dilaksanakan pada Senin (5/3), di gedung Samantha Krida. Saat dialog akan berakhir, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UB di bawah koordinasi Eksekutif Mahasiwa (EM) melakukan aksi.
Heri Al Ghifari, Menteri Koordinator Pergerakan EM 2018 tiba-tiba menginterupsi dan berlari ke atas panggung dengan membawa beberapa lembar kertas. Kertas tersebut berisi kontrak tuntutan kepada para bakal calon rektor.
Heri menyebutkan kontrak yang ia bawa berisikan enam tuntutan, disebut dengan enam cita Brawijaya.
“Pertama itu adalah penajaman visi misi, visi misi yang telah disampaikan tidak hanya disampaikan saja, tetapi juga di implementasikan. Kedua soal pemenuhan hak-hak mahasiswa. Ketiga soal transparansi dana,” terang Heri setelah aksi berlangsung.
“Selanjutnya ada soal PTNBH, sebenarnya PTNBH bisa kita kawal terus. Dengan cara menolak, itu tidak hanya menolak dengan tidak mau dan menutup diri. Seperti itu salah, menurut saya masuk ke sistem untuk dibenahi. Asalkan PTNBH tidak merugikan mahasiswa itu tidak masalah, kemudian tutuntan ke enam mengenai status UB Kediri dan vokasi,” tambah Heri.
Setelah selesai membacakan kontrak enam tuntutan dari aliansi BEM UB, Heri meminta keempat bakal calon rektor menandatanganinya. Namun, salah satu dari panitia melarangnya. Panitia mengganggap bakal calon rektor tidak memiliki kewajiban untuk menandatanganinya.
Akan tetapi, selang beberapa saat keempat bakal calon bersedia melakukan tanda tangan di kontrak dengan iringan lagu Mars Mahasiswa, yang dinyanyikan seluruh mahasiswa yang hadir.
Terkait aksi ini, sebelumnya aliansi BEM sudah berkoordinasi dengan pantitia.
“Jadi aksi itu sebenernya kejutan gitu, dari awal udah koordinasi sama panitia. Tapi koordinasinya sebatas mengabarkan kalau suatu saat kita bakal ada sesuatu gitu. Alhamdulillah didukung, ada beberapa usaha untuk menggagalkan tapi bisa kita atasi,” terang Heri.
Saat dikonfirmasi Ariffin, ketua senat UB membenarkan bahwa sudah ada koordinasi antara aliansi BEM dengan panitia.
“Oh itu sudah koordinasi, panitia sudah koordinator dengan mahasiswa. Memang kami memberikan fasilitas, karena ini forum yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa. Saya mendengarkan apa yang diminta itu sangat positif, sangat konstruksi dan memang itu yang harus dilakukan oleh rektor,” jelas Ariffin. (ptr/rkd/wur)