Oleh: Mochamad Herlambang*
Dihanyut kenangan dalam ingatan penantian yang sia-sia
Dicekatnya sendu dalam sela kerongkongan tersentak oleh mereka
Dibiaskan keinginan akan cita temani hadir menjajah kala
Hal-hal tabu merisak rasuki jiwa rapuh pemaki pahitnya nyata
Kini aku mendiami getirnya waktu penghancur harapan dunia
Ditemani diri yang tak bisa berbuat apa-apa
Dibangunnya rimba akal dalam musimnya sendiri
Dibelantaranya peradaban, mengoyak alam yang tersaji
Cipta dalam pembebasan terhimpit waktu yang sempit
Hingga satu yang dibebaskan, hanya elegi tak utuh tercuit
Amarah rasa berhamburan, imajinasi angan berkejaran, cita harap bertautan
Dan odeku pun dilahirkan
*Penulis merupakan mahasiswa Program Studi ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini sedang aktif sebagai anggota LPM Perspektif Divisi sastra.