Lompat ke konten

Deklarasi Damai Sebagai Sarana Antisipasi Adanya Kampanye Hitam

RAMAI – Tampak ramai peserta Deklarasi Damai oleh para calon DPM dan calon presiden serta wakil presiden BEM yang bertempat di Panggung Apresiasi FISIP UB (27/11).

Malang, PERSPEKTIF Kampanye Bersama dan Deklarasi Damai yang dilakukan oleh calon anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan calon presiden serta wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) periode 2018 bertempat di Panggung Apresiasi FISIP UB (27/11).

Acara yang diselenggarakan pada jam 12.00 WIB ini dimulai dengan pembacaan ikrar yang kemudian dilakukan panandatanganan Deklarasi Damai oleh masing-masing calon anggota DPM dan calon presiden serta wakil presiden BEM.

Menurut Jefrie Nandy Satria selaku Ketua DPM FISIP periode 2017, diasakannya Deklarasi Damai ini sebagai upaya antisipasi kampanye hitam bagi calon legislatif maupun eksekutif, “Penekanan untuk seluruh calon melakukan kampanye tanpa adanya upaya menjatuhkan calon lain menggunakan blackcampaign,”. Ujar mahasiswa yang akrab dipanggil Jefrie tersebut.

Selanjutnya dilakukan Kampanye Bersama yang diisi dengan penyampaian Visi dan Misi oleh calon anggota DPM dan calon presiden serta wakil presiden BEM periode 2018. Setiap calon legislatif diberikan durasi waktu 5 menit, serta waktu 3 menit untuk calon eksekutif. Terdapat tiga pasang calon presiden dan wakil prsiden BEM dan 19 calon anggota DPM.

M. Aulia Hamdan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015, menyatakan bahwa mahasiswa FISIP UB memerlukan tempat aspirasi dan hal itu telah dilakukan oleh DPM tahun 2017 dengan mengadakan kotak aspirasi. Sayangnya, fungsi dari kotak aspirasi tersebut masih belum maksimal serta sedikit peminatnya. Maka dari itu ia melakukan program kerja yang berhubungan dengan mewadahi aspirasi masyarakat, jelas calon anggota DPM nomor urut satu itu.

Alif Perdana, calon DPM nomor urut tiga ini, juga mengutamakan aspirasi masyarakat, dengan mengoptimalisasikan fungsi dari DPM FISIP UB serta membangun DPM FISIP UB yang independen .

Begitu pula Ardiyanto Gilang, mahasiswa Ilmu Politik 2016 ini mencalonkan diri sebagai anggota DPM untuk menjaring aspirasi melalui caea bersosialisasi dengan mahasiswa.

“Saya sebagai calon anggota dewan, mencalonkan diri sebagai calon anggota DPM untuk menjadi pembelajaran bagi saya, serta pengalaman tersendiri untuk saya. Dengan cara independen saya mencoba bersosialisasi dengan mahasiswa FISIP dari satu pihak ke pihak lainnya,” tuturnya. (dna/nql/srt/zil)

(Visited 127 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?