Malang, PERSPEKTIF – Perubahan jadwal pertandingan final basket putri yang dilakukan oleh panitia Olimpiade Brawijaya (OB) 2017 mengundang kekecewaan dari atlit maupun supporter Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Pertandingan final antara FISIP vs Fakultas Teknik (FT) yang awalnya akan diselenggarakan pada Kamis (12/10) pukul 15.00 WIB maju menjadi Rabu (11/10) pukul 12.00 WIB. Hal tersebut mengundang kekecewaan, seperti yang diutarakan oleh Muhammad Dzaky, Koordinator supporter Orange Force karena dianggap memberatkan tim.
“Kecewa sama panitia. Sebenarnya ketika panitia mengadakan acara, dia harus pintar juga marketing nya, biar masyarakat misalkan FISIP atau lawannya itu bisa hadir,” ungkap Dzaky, mahasiswa Ilmu Politik 2016.
Dzaky juga mengungkapkan, dengan adanya kemajuan jadwal tersebut membebankan tim FISIP karena kondisi mereka pada saat jadwal pertandingan yang dimajukan, FISIP harus mengirimkan 5 atlit basket putrinya ke luar kota untuk mewakili Universitas Brawijaya (UB).
Ketika awak Perspektif mencoba meminta penjelasan dari pihak panitia, Muhammad Muslim Ar-Rasyid, CO Acara mengungkapkan keengganannya mengungkapkan alasan kemajuan jadwal tersebut.
“Kalau masalah itu saya tidak bisa menjawab karena itu di divisi lomba sendiri. Divisi lomba berbeda dengan divisi acara. Jadi, itu kewenangannya divisi lomba,” ujar Rasyid, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer 2015 saat ditemui di GOR Pertamina UB, Rabu (11/10).
Akan tetapi, ketika awak Perspektif mencoba menemui divisi lomba, pihaknya tidak mau untuk memberikan komentar apapun.
Mengetahui sikap panitia tersebut, Dzaky merasa kurangnya penjelasan dari pihak panitia dalam persoalan perubahan jadwal pertandingan final ini adalah bentuk dari kurangnya ketegasan panitia dalam menindaklanjuti persoalan yang terjadi. Selain itu, Dzaky beranggapan persoalan ini ada kaitannya dengan masalah keamanan.
“Harusnya yang ditertibkan itu yang rusuh. Ini artinya ketidaktegasan. Surat peringatan dari panitia, pemeriksaan, pengecekan, dan segala macam yang dilakukan oleh panitia tidak efektif kok. Orang tadi banyak juga yang membawa rokok dari supporter lain,” terangnya.
Nawang Bastari, salah satu atlit basket yang bermain di final menyatakan adanya keberatan dari kemajuan jadwal yang dilakukan oleh panitia.
“Kita sudah menyiapkan fisik untuk hari Kamis dan kita juga sudah sewa untuk latihan hari Rabu. Jadi, kita majukan latihannya karena dimajukan jadwalnya,”ungkap mahasiswi Hubungan Internasional angkatan 2016. (ayu/ank)