Malang, PERSPEKTIF – Upacara pembukaan penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) tahun 2017 sudah dilaksanakan pagi tadi (19/8). Namun salah satu fasilitas yang tersedia bagi mahasiswa muslim untuk beribadah yakni Masjid Raden Patah (MRP) pembangunannya belum rampung sejak tahun 2010.
Saat ditemui awak Perspektif di gedung rektorat UB (19/8), Mohammad Bisri selaku rektor UB menjanjikan bahwa pembangunan MRP akan selesai pada tahun ini. “Pembangunan MRP 2017, insyaallah sudah selesai sampai menara, targetnya tahun ini selesai apabila yang kecil-kecil nanti jadi tanggung jawab masjid,” ujar Bisri.
Bisri menambahkan kendala pembangunan selama ini yaitu masalah pendanaan. Karena pendanaan universitas tidak hanya dialokasikan untuk pembangunan masjid, namun juga untuk pembangunan yang lain seperti laboratorium serta pembangunan gedung-gedung yang lain.
“Dulu saya kan tidak ikut, saya mulai 2015 disini lagi pula uang rektorat untuk operasional universitas, kalau hanya difokuskan untuk satu masjid lainnya tidak akan berkembang, makanya kami ratakan. Pada tahun 2017 semoga selesai sampai menara. Rektorat mengusahakannya dengan pembagian pendanaan yg baik, yang penting kan sudah fungsional,” jelas Bisri
Senada dengan Bisri, Ahmad Khoiruddin selaku presiden mahasiswa Eksekutif Mahasiswa (EM) UB saat ditemui mengatakan memang benar rektor menjanjikan MRP diselesaikan tahun ini , meski tidak dijanjikan awal tahun. “Jadi kalau dari pak rektor menjanjikan tahun ini selesai, tetapi tidak diawal tahun,” ungkap Khoiruddin.
Menurut Khoiruddin masalah pembangunan MRP yang mangkrak ini berkaitan dengan kontraktor, mulai dari tahap tender, jangka waktunya panjang hingga menentukan siapa pemenangnya. Jadi untuk dapat mulai mengerjakan butuh waktu yang lama. Ia juga mengharapkan agar pembangunan masjid Raden Patah segera diselesaikan mengingat pembangunannya sudah berlangsung selama 7 tahun.
Meski masih dalam tahap pembangunan menurut pengakuan Pramudya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tidak terganggu sewaktu ibadah, tetapi ia tetap berharap untuk secepatnya diselesaikan karena penasaran dengan lantai dua yang masih banyak debu. “Harapannya biar bisa diselesaiin, supaya enak dilihat dan lantai dua jadi bersih tidak kotor lagi, sehingga bisa dipakai” tutup mahasiswa FIB. (wur,rkd,zul)