Malang, PERSPEKTIF – Panitia Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) Universitas Brawijaya melaksanakan Konferensi Pers di Lantai Enam, Ruang Jamuan, Gedung Rektorat. Acara ini dilaksanakan setelah Upacara PK2MU pada (19/8) di lapangan rektorat. Konferensi Pers ini menghadirkan Ketua Pelaksana PK2MU, Wakil Rektor III, Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) dan mengundang seluruh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang ada di UB dan media lokal.
Pelaksanaan PK2MU tahun ini bertepatan pada hari weekend tepatnya pada hari sabtu sampai senin. Hal tersebut terjadi dikarenakan sulitnya mengatur jadwal kegiatan yang ada di UB.
“Ada beberapa pertimbangan pada waktu menentukan hari. Kita sudah merapatkan dan konsultasi dengan pak rektor dan diputuskan tanggal tersebut. Sebenarnya niatnya dilaksanakan setelah acara Majelis Tilawati Qur’an (MTQ) namun masih ada tes seleksi mandiri,” ujar wakil rektor III Arief Prayitno.
Ia menambahkan bahwa apabila acara PK2MU diundur akan menganggu persiapan kontingen UB yang akan berangkat ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), selain itu mundurnya acara juga akan menganggu kegiatan akademik.
Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Rektor (SK) maka seluruh rangkain acara tersebut bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa baru. SK tersebut juga menetapkan apabila maba tidak mengikuti rangkain tersebut terancam tidak lulus PK2MU.
“Itu semua sudah kita atur. Artinya ketika maba tersebut tidak lulus, aspek kelulusan inilah yang masih kita rancang dan sempat saya koordinasikan dengan pihak rektorat bagian kemahasiswaan,” terang Azzam Izzudin, Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2017.
PK2MU tahun ini mengangkat tema Nasionalisme. Tema tersebut diaplikasikan dalam umbrella mop berbentuk logo UB yang dikelilingi aksen merah putih bendera Indonesia. Selain tema yang berbeda juga bentuk penugasan mengalami perbedaan, salah satunya dengan mengumpulkan koin sejumlahh Rp. 1.800 yang terdiri dari koin seribuan, lima ratusan, dan dua ratusan, serta koin seratusan.
“Kita tidak mematok berapa jumlah uang yang terkumpul, uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan Bakti Brawijaya dan bantuan untuk mahasiswa membayar UKT. Kemudian dana tersebut akan kita alokasikan untuk kegiatan sosial melalui pihak yang bersangkutan,” jelas Azzam. (ttm/cup/zil).