Malang, PERSPEKTIF – Panitia Raja Brawijaya 2017 mempersiapkan 32 formasi koreografi umbrella mob yang menjadi salah satu rangkaian dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) pada (19/8). Berbeda dengan tahun lalu yang menggunakan kertas sebagai koreografi, tahun menggunakan payung.
Azzam Izzudin selaku Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2017 mengungkapkan akan ada banyak formasi yang akan ditampilkan.
“kalau formasi, sebenarnya itu berkaitan dengan teknis sih, artinya desain itu ada beberapa, sekitar belasan lah ya. Nah untuk stepnya itu yang banyak, stepnya itu yang sampai 30-an gitu artinya buka tutupnya sampai sekian.” Terang Azzam
Senada dengan Azzam, Auzan El-Ghiffari S. selaku CO Acara Raja Brawijaya 2017 juga menjelaskan tentang umbrella mob yang nantinya akan ada 32 koreografi.
“kita bikin dalam konversi warna, jadi cuma dalam satu tempat dan satu sisi nggak ada motion, tapi itu bisa jadi 32 koreografi” tutur Auzan.
Dengan banyaknya formasi tersebut juga guna meminimalisir kesalahan dalam koreografi, panitia Raja Brawijaya 2017 melaksanakan simulasi pada H-1 pelaksanaan PK2MU yang dimulai pukul 05:00 wib (18/08). Jam tersebut dipilih agar mahasiswa baru dapat beristirahat untuk keesokan harinya.
“biar mabanya dapat istirahat untuk besoknya, kaya gitu sih” tutup mahasiswa Fakultas Teknik 2015 itu.
Menanggapi waktu berkumpul yang tergolong terlalu pagi, Muhammad Muhidin, mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Jurusan Seni Rupa Murni mengeluhkannya. “terlalu pagi lah, paling nggak ya jam 6 lah” (mch/ptr/knd/zil).
Mas biasanya selesai jam brp ya