Malang, PERSPEKTIF – Tahun ini, mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) kembali melaksanakan Upacara Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas (PK2MU) menggunakan jas almamater setelah tiga tahun sebelumnya absen. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mengalami keterlambatan, tahun ini maba sudah bisa mendapatkan jas almamater, topi dan dasi dua hari sebelum pelaksanaan PK2MU, yaitu pada 17-18 Agustus hingga pukul 20.00 WIB.
Saat ditemui awak Perspektif, Kusnadi, Kepala Bidang (Kabid) Akademik dan Kemahasiswaan menyatakan bahwa cepatnya pendistribusian jas almamater tahun ini didasarkan dari evaluasi dua tahun sebelumnya yang mengalami keterlambatan pendistribusian.
“Setiap tahunnya ada evaluasi di dalam pelaksanaan pendistribusian jas almamater. Kami menyadari bahwa dua tahun yang lalu memang ada keterlambatan dalam pendistribusian kepada mahasiswa baru. Dari dasar evaluasi itu kita ingin tahun ini, ketika masuk sudah memakai jas almamater,” jelas Kusnadi, (17/8).
Kusnaidi juga menambahkan cepatnya pendistribusian jas almamater guna untuk memberikan pelayanan yang baik untuk maba.
“Kenapa tahun ini kami berikan lebih cepat, karena prinsipnya kami ingin melayani yang terbaik, masukan juga ada dari rekan-rekan dari Eksekutif Mahasiswa (EM) supaya pemberian jas almamater cepat dilaksanakan sehingga ketika belajar mengajar di falkutas masing-masing sudah dapat digunakan,” ungkap Kusnadi.
Ahmad Khoirudin Presiden EM UB saat ditemui menyatakan dari EM juga telah melakukan follow up mengenai almamater, agar bisa dibagikan sebelum upacara PK2MU.
“Beberapa kali difollow up, untuk yang almamater ini dari EM minta ke pak rektor untuk dijamin supaya almamater dibagikan sebelum upacara pembukaan. Sebenarnya yang diharapkan dua atau tiga minggu sebelum upacara sudah dapat dibagikan, namun meleset dari target. Waktu itu kepastian almamater jadi yaitu tanggal 27 Juli, namun ada beberapa rangkaian yang dilakukan sehingga baru diumumkan kemarin,” terang Khoirudin
Sarah salah satu mahasiswa baru UB menyatakan bahwa dia merasa senang almamter telah dibagikan dan dalam pengambilan almamater tidak mengalami kesulitan, meski baru diumumkan sehari sebelum hari pengambilan.
“Tidak ada kesulitan sudah jelas tempatnya di mana dan tinggal menunjukkan form pengambilan almamater,” tutur Sarah.
Waktu untuk pengambilan yang hanya dua hari tersebut dirasa terlalu pendek, sehingga Kusnaidi mengungkapkan bahwa mahasiswa yang tidak dapat mengambil almamater pada tanggal 17 dan 18 akan dilayani dilain waktu. Selain itu, Kusnadi juga mengungkapkan untuk jas almamater mahasiswa baru UB Kediri belum ada kepastian akan dibagikan di UB Kediri atau di UB Malang, karena UB kampus Kediri memiliki otoritas sendiri.
Kusnadi juga memberikan informasi mengenai jaket dan kaus angkatan 2015 dan 2016, ia menuturkan bahwa barang telah siap tinggal menunggu distribusi.
”Jaket dengan kaus sudah ada barangnya, tinggal didistribusikan ke masing-masing fakultas. Karena yang tahu data pasti mahasiswa itu fakultas masing-masing,” tutup Kusnadi.(wur/zul/lod/rkd)