Malang, PERSPEKTIF – Pihak Bagian Perencanaan dan Pengadaan Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), belum menemukan solusi yang konkritmengenai permasalahan kurangnya lahan parkir yang tersedia.
Sutan Rachman W.H.S, Kepala Urusan Perencanaan dan Bagian Pengadaan FISIP, mengungkapkan Gedung C FISIP yang saat ini dalam tahap pembangunan belum mampu menjawab persoalan keterbatasan lahan parkir. “Tapi intinya memberikan sedikit solusi lah, terkait dengan parkir, baik mobil maupun sepeda motor. Karena kayak mobil aja yang bisa ditampung jumlahnya cuma 20,” ujar Sutan, pada Jumat (12/5) lalu.
Sutan menambahkan, dua lantai di Gedung C FISIP nantinya dikhususkan untuk tempat parkir mobil dan motor, yang akan dibangun di lahan seluas seribu meter persegi. Selain itu juga, ia menerangkan alih-alih melakukan pemekaran lahan, pihak FISIP justru berencana membuat ruang interaksi di belakang Gedung A, dengan membangun gazebo.
“Jadi itu nanti buat aktivitas temen-temen mahasiswa,” terangnya. “Artinya sebenernya kita ndak nambah lahan gitu ya, karena kita mencoba nambah ruang interaksi mahasiswa,” sambungnya.
Bahkan untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir tersebut, Sutan mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihak dekanat FISIP telah mencoba berunding dengan pihak rektorat dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk mengambil alih lahan parkir FMIPA, tetapi berakhir dengan penolakan.
“Jadi kita manfaatkan saja parkir sebelah, meskipun itu secara formal masih digunakan oleh FMIPA,” katanya.
Tanggapan juga datang dari salah satu staf Administrasi Umum dan Perlengkapan, yang menuturkan jika sebaiknya FISIP mengadakan pembangunan area parkir bertingkat.
“Dulu pernah memberikan usulan seperti yang di Sardo, cuman kan pimpinan pun punya visi sendiri-sendiri, kita dari bawah cuma bisa mengusulkan,” tutur laki-laki yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.
Selain itu kesemrawutan penataan kendaraan di area parkir FISIP juga menjadi keluhan. Aisha Fajri, mahasiswi Psikologi tahun 2015, mengungkapkan bahwa ia selalu memarkirkan motornya di (FMIPA) setiap harinya karena mengalami kebingungan dalam menemukan tempat parkir di FISIP.
“Kalo FMIPA itu biasanya masih ada ruang renggangnya, motor-motornya itu masih beraturan ya kalo di FMIPA,” ujarnya.
Maka untuk mengatasi semrawutnya kendaraan yang ada di area parkiran FISIP, Sutan mengatakan bahwa pihak pengadaan telah berencana untuk membuat peraturan-peraturan terkait teknis pemarkiran di FISIP, serta pematangan petugas parkir agar lebih aktif dalam mengatur parkir kendaraan bermotor di FISIP. (pch/ept/lta)