Malang, PERSPEKTIF ‒ Puncak acara Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) yaitu hasil penghitungan suara diselenggarakan di gedung Widyaloka pada Rabu malam (23/11). Sementara hasil penghitungan suara diumumkan pada pukul 20.30 WIB. Namun, terdapat 3.288 pemilih yang memilih abstain dari total 12.184 pemilih.
PEMIRA tahun ini dimenangkan oleh pasangan calon nomor 2 yaitu Ahmad Khoiruddin (FP/2013) sebagai Presiden Eksekutif Mahasiswa tahun 2017 dengan wakil Hasna Nadhiroh (FTP/2013) yang mendapatkan perolehan 5.607 suara. Sementara kandidat nomor 1 mendapatkan jumlah 3.289 suara, nyaris sama dengan jumlah abstein.
“Sebenarnya selisihnya hampir terpaut sedikit yaitu sekitar 2000 suara, namun yang sangat disayangkan banyaknya pemilih yang abstain sekitar 4000 suara,” Ungkap calon wakil presiden nomor 1 Salman Alfarisi.
Salman, berharap untuk Presiden EM yang baru ini dapat melaksanakan apa yang mereka janjikan dan bisa menjadi lebih baik. “Intinya jangan sampai mengecewakan 5.000 lebih yang sudah mendukung serta kedepannya EM dan mahasiswa Brawijaya bisa saling support,”
Sedangkan untuk program kerja kedepannya bagi presiden EM terpilih, Ahmad Khoiruddin menyatakan akan menyeleksi program kerja EM pada periode sebelumnya.
“Nantinya ingin ada semacam kuisioner sebagai ruang untuk publik memberikan arahan tentang program kerja EM 2016, yang harusnya di hapus yang mana, hal yang harusnya dipertahankan yang mana, dan mungkin teman-teman mahasiswa punya ide nih untuk 2017 yang kemudian ketiga hal itu yang menjadi acuan kuisioner” imbuhnya.
Khoiruddin juga menambahkan untuk membantu program kerja tersebut, EM akan bersinergi dengan lembaga-lembaga mahasiswa terkait, yakni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa. (izz/crn/lta)