Lompat ke konten

Rektorat Beri Hadiah Untuk Panlok

Ilustrasi Uang. (PERSPEKTIF)
Ilustrasi Uang. (PERSPEKTIF)
Ilustrasi Uang. (PERSPEKTIF)

Malang, PERSPEKTIFTahun ini, jajaran rektorat Universitas Brawijaya (UB) memberi hadiah bagi fakultas dengan jumlah pemilih terbanyak di Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) Universitas Brawijaya (UB). Namun, hadiah itu bukan ditujukan pada pemilik suara, melainkan pada panitia lokal (panlok) PEMIRA UB 2016.

Muhammad Ilham, Ketua Pelaksana (Kapel) PEMIRA  UB mengatakan bahwa ia juga mengetahui  perihal reward ini, namun ia belum bisa memastikan kebenaran akan hal ini. Ditanya mengenai nominal hadiah itu, ia mengaku belum mengetahui bagaimana alur pemberiannya.

 “Saya tidak bisa memastikan benar atau tidaknya karena itu wewenangnya para ketua Tata Usaha (TU) dan Wakil Dekan (Wadek) III. Kalupun  memang iya, saya rasa perlu didukung karena itu mungkin bisa menjadi motivasi fakultas untuk meningkatkan pencoblos bagaimanapun caranya,” ungkap mahasiswa Fakultas Peternakan  (FAPET) itu.

Arief Prajitno,  Wakil Rektor (WR)  III sebagai  wakil  pihak rektorat  membenarkan adanya pemberian hadiah itu. Namun, kata Arief, hadiah itu ditujukan untuk panlok di fakultas. Sebab, menurutnya, jumlah pemilih itu merupakan kerja keras panlok PEMIRA UB 2016.

Reward ini adalah usulan langsung dari rektor UB, Mohammad Bisri. Biaya reward ini diambil dari dana kemahasiswaan,” ujar Arief.

Ditanya besaran nominalnya, Arief menjelaskan, fakultas dengan pemilih terbanyak pertama diganjar hadiah 5 juta rupiah. 4 juta rupiah untuk peringkat kedua, dan 3 juta rupiah untuk peringkat ketiga. Dari data yang dihimpun Perspektif, peringkat pertama diraih Fakultas Pertanian (FP) dengan jumlah pemilih 1365, peringkat kedua yaitu Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dengan total 1073 pemilih, dan untuk terbanyak ketiga adalah Fakultas Teknik (FT) dengan 967 pemilih.

Selain itu,  Arief  juga menyampaikan harapannya untuk UB kedepan. Ia mengungkapkan, “Tentu saya berharap dari para pemimpin-pemimpin mahasiswa di masa depan atau masa depan  era emas gitu lah, itu bisa memberikan suatu program yang bisa mengimbangi program kita (universitas,red.),” pungkasnya. (azr/mhd/vmf/ank)

(Visited 284 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?