Lompat ke konten

Didik Nini Thowok: Kenali Budaya Sendiri, Kenalkan ke Luar Negeri

MATERI – Didik Nini Thowok sebagai pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan di Gedung Widyaloka, sedang menyampaikan materinya pada Selasa (1/11). (PERSPEKTIF/Dinta)
MATERI – Didik Nini Thowok sebagai pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan di Gedung Widyaloka, sedang menyampaikan materinya pada Selasa (1/11). (PERSPEKTIF/Dinta)
MATERI – Didik Nini Thowok sebagai pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan di Gedung Widyaloka, sedang menyampaikan materinya pada Selasa (1/11). (PERSPEKTIF/Dinta)

Malang, PERSPEKTIF – Dalam mengantarkan budaya Indonesia ke luar negeri, harus terlebih dahulu mengenali kebudayaan Indonesia sendiri. Hal inilah yang disampaikan oleh Didik Nini Thowok selaku pembicara dalam diskusi acara Kampung Budaya, International Culture Conference, yang diselenggarakan oleh Kementrian Kebudayaan, Eksektutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB), pada Selasa (1/11).

Bertempat di Gedung Widyaloka, Didik menceritakan pengalamannya sebagai seorang penari cross-gender (penari laki-laki membawakan tarian perempuan), yang telah beberapa kali mengenalkan tarian daerah Indonesia ke berbagai negara.

Didik menjelaskan bahwa untuk mencapai suatu misi dalam memperkenalkan budaya Indonesia, adalah dengan mengenal terlebih dahulu budaya yang ada di Indonesia. “Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang harus dipelajari. Dalam mempelajari itu, harus mengenal lebih dalam dulu kebudayaan lokal yang ada sebagai proses awal untuk mencintai kebudayaan kita sendiri,” tuturnya.

Terkait dengan itu, Didik menambahkan dalam menghadapi globalisasi, pengenalan kebudayaan Indonesia harus dimulai sejak usia dini. Karena dengan begitu dapat menumbuhkan rasa cinta sejak dini kepada kebudayaan Indonesia. “Dengan adanya pendidikan kesenian pada usia dini dapat membekali mereka dan menanamkan kecintaan mereka kepada kebudayaan Indonesia,” ujar lelaki dengan nama asli Didik Hadiprayitno itu.

Selain itu, Didik juga menambahkan mengenai upaya pelestarian budaya lokal di Indonesia yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda dalam menghadapi era globalisasi seperti saat ini. “Sebagai generasi muda, seharusnya mempelajari kebudayaan lokal lebih dalam, bukan hanya luarnya saja, tetapi juga mengenali sejarahnya. Kita tidak akan mencintai kebudayaan kita apabila kita tidak mengerti kebudayaan itu,” pungkasnya. (shv/dnt/lta)

(Visited 237 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?