Malang, PERSPEKTIF – Olimpiade Brawijaya (OB) sebagai ajang kompetisi olahraga, seni, dan penalaran, telah dibuka sejak tanggal 30 September lalu. Perlombaannya pun telah dimulai sejak 1 Oktober. Sejauh ini, para kontingen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) nampaknya optimis dapat mempertahankan gelar juara umum OB tahun ini.
Berdasarkan hasil perolehan medali sementara pada Kamis (13/10), FISIP telah berhasil meraih 6 emas, 2 perak dan 6 perunggu. Dengan hasil itu, FISIP saat itu berada di urutan ke-4 setelah berhasil merangkak naik. Padahal sebelumnya FISIP sempat berada pada urutan ke-8.
Tidak sampai di situ saja, peringkat FISIP perlahan mengalami kenaikkan. Pada hari Minggu ini (16/10), FISIP telah menduduki peringkat ke-2 dengan perolehan 8 emas, 3 perak dan 6 perunggu. Posisi itu berada di bawah Fakultas Teknik (FT) yang menduduki peringkat pertama dengan perolehan 14 emas, 5 perak, dan 1 perunggu.
Ifan Kemas Riffanny selaku Wakil Menteri Minbak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menuturkan, dalam upaya mempertahankan gelar juara umum OB, Kementrian Minat dan Bakat (Minbak) telah memfasilitasi para kontingen dengan pendampingan latihan, pendampingan lomba serta fasilitas lain seperti konsumsi dan lainnya.
“FISIP memiliki kekuatan dalam basket putri, futsal putri, serta beberapa perlombaan seni seperti sinematografi, menyanyi seriosa dan pop, serta di bidang lomba akademik seperti news casting. Selain itu, FISIP berpotensi juara dalam komik, pencak silat serta vocal group,” ungkap Kemas.
I Gusti Kharisma, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015, salah satu pemenang lomba news casting mengatakan, “rasanya senang bisa melebihi target dan menyumbang medali emas untuk FISIP. Walaupun lawan memiliki kemampuan yang lebih dibanding saya”. Kharisma juga menambahkan bahwa kontingen FISIP memiliki keunikan yaitu selalu menghargai setiap proses dan tidak arogan terhadap kontingen lain.
Kontingen catur, Yulian Rizky Perdana mengatakan bahwa terdapat beberapa lawan yang memiliki keberuntungan lebih saat perlombaan. Sehingga ia gagal menyumbangkan medali untuk FISIP.
“Fakultas lain itu memiliki keberuntungan lebih seperti melihat peluang kecil saat bermain catur, lalu pada saat futsal putra pengukuran kemenangan hanya dengan toss koin,” ungkap Yulian.
Terlepas dari itu, para kontingen mengharapkan FISIP menjadi juara umum lagi dalam OB. “Dengan optimisme dan semangat keyakinan, aku harap FISIP dapat menjadi juara lagi, karena perolehan masih sementara,” ucap Kharisma.
Senada dengan Kharisma, Kemas juga berharap juara umum akan dapat diraih kembali dengan dukungan dan doa dari seluruh mahasiswa FISIP. “Doakan dan dukung terus atlet kita dalam OB agar bisa menjadi juara umum kembali,” tutupnya. (tas/ank/lta)