Malang, PERSPEKTIF – Pencairan dana beasiswa Bidikmisi bagi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) masih belum menemui kejelasan. Keterlambatan perihal turunnya dana beasiswa bidikmisi tersebut terjadi berkali-kali. ” Sejak saya maba emang sudah telat, karena dari awal sudah telat, jadi saya sampai tidak tahu tanggal berapa seharusnya itu (dana Bidikmisi) turun,” ungkap Melinda Sarasvati salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang menerima beasiswa Bidikmisi.
Mahasiswa Hubungan Internasional (HI) angkatan 2014 ini memaparkan bahwa mayoritas mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi hanya bisa mengandalkan beasiswa itu untuk memenuhi kebutuan sehari – hari. Mereka pun menilai keterlambatan cairnya dana Bidikmisi setiap bulannya sangat merugikan.
Senada dengan Melinda, Inul Desianasari mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2015, mengungkapkan bahwa keterlambatan turunnya dana sangat disayangkan. “Bingung kalau Bidikmisi telat terus. Minta uang buat ganjel sementara gitu. Karena belum tentu orang tua pas ada uang dan mereka juga belum tahu alasan jelasnya Bidikmisi kenapa bisa telat. KRSan kemarin juga telat,” ungkap Inul.
Anggun Nur Aini, mahasiswa Agribisnis, Fakultas Pertanian (FP) mengungkapkan bahwa ia sangat mengandalkan beasiswa itu untuk kegiatannya dalam perkuliahan. “Semisal untuk menge-print tugas atau laporan yang halamannya juga tidak sedikit, untuk transport juga. Apalagi kami anak Fakultas Pertanian yang pada saat praktik di lahan perlu kebutuhan untuk proses penanaman tumbuhannya,” terang mahasiswa angkatan 2015 ini.
Ditemui di ruangannya kemarin (13/10), Ferry Subagio selaku Kepala Sub Bagian Beasiswa dan BPP mengungkapkan mengenai terlambatnya pencairan dana bidikmisi tersebut. “Yang menentukan cairnya dana Beasiswa Bidikmisi adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), kita sudah mengirim rekening dari mahasiswa yang menerima beasiswa Bidikmisi, tinggal menunggu prosesnya,” ungkapnya.
Ferry menambahkan sebelum menyerahkan data kepada Dikti, data mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi terlebih dahulu melalui Unit Pengkajian & Pengembangan Teknologi Informasi (PPTI), sebab harus melihat apabila ada mahasiswa yang tidak aktif. “Kami harus mengecek kembali karena ditakutkan ada mahasiswa yang tidak aktif,” tutupnya. (ran/aud/lta)