Malang, PERSPEKTIF – Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAP) Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan seminar nasional Prakarsa Argumen Silang Tokoh Indonesia (PRASASTI), pada Selasa (4/10). Acara yang diselenggarakan mulai pukul 09.00 WIB di gedung Widyaloka mengangkat tema “Mewujudkan Pemerintahan Ideal dalam Ide dan Praksis”.
Seminar PRASASTI dibagi menjadi empat sub-tema pembahasan, yakni pemerintahan daerah, pendidikan integritas, politik dan pemerintahan, serta materi tentang kelembagaan yang dibawakan oleh tokoh-tokoh dengan bidang dan latar belakangnya masing-masing.
Empat materi yang disampaikan oleh masing-masing pemateri yaitu, Hary Sasongko selaku Ketua DPRD Kabupaten Malang, Dimas Oky selaku Direktur Eksekutif Akar Rumput Political Consulting, Reza Ahmad selaku Co Founder Institute for Integrity, dan Susnoduaji mantan Kabareskrim Polri menjadi komponen pembahasan dalam mecari ide bagaimana gambaran ideal suatu pemerintahan dan upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Hary Sasongko yang dalam penjelasnnya tentang pemerintahan daerah menyampaikan, keidealan suatu pemerintahan dapat terwujud bila setiap aspek dalam pemerintahan sudah menjalankan tugas sesuai koridor yang benar. Sehinga tujuan untuk menjadi pelayan publik yang baik akan tercapai.
”Seperti DPRD dalam parktiknya, punya fungsi sebagai pengawas juga dapat andil dalam mewujudkan keidealan dengan contoh progresif membuat peraturan daerah, atau bagaimana merangkul apa yang diharapkan masyarakat pada dapilnya,” jelasnya saat menyampaikan materi.
Dalam pemaparan lainnya, Reza Ahmad menjelaskan pentingnya pendidikan integritas yang harus dilakukan kepada generasi penerus sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan pemerintahan yang ideal. “Penanaman nilai-nilai kejujuran, anti korupsi, profesionalisme amat penting diberikan bagi generasi penerus yang akan menjadi cikal bakal pengisi birokrasi sebagai salah satu hal yang dapat mewujudkan keidealan dalam pemerintahan,” ujar Reza.
Reza menambahkan pendidikan integritas itu salah satunya dapat dilakukan lewat kelas-kelas yang diciptakan sejak dini sebagai sarana penyampaian nilai-nilai keintegritasan. “Kita lakukan apa yang sekarang bisa kita lakukan, lewat kelas atau forum seperti ini yang berpesertakan para pemuda harapnnya nilai-nilai tersebut dapat tersampaikan,” tambah lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia tersebut.
Inggito Idhar Adimearto selaku ketua pelaksana Prasati 2016 menjelaskan, argumen silang yang dilakukan antar para tokoh dapat memberikan pendidikan mengenai pemerintahan ideal. Sehingga masyarakat dapat memiliki perspektif yang jelas tentang bagaimana pemerintah yang ideal diterapkan.
“Lewat sudut pandang masing-masing tokoh kita harap dapat tergambarkan bagaimana pemerintahan ideal itu dan lewat kritik mengenai kondisi pemerintahan sekarang serta inovasi menurut bidang mereka masing-masing yang harus dilakukan guna terwujudnya pemerintahan yang ideal,” tutup mahasiswa Ilmu Pemerintahan 2015 itu. (fam/zil/lta)