Lompat ke konten

Tentang LPM

Sudah menjadi keharusan jika sebuah institusi pendidikan semacam fakultas yang didalamnya berkumpul orang-orang intelektual –mahasiswa– memiliki pers yang independen sebagai kontrol terhadap kekuasaan, demi agar hak-hak tidak dikebiri penguasa. Terlepas dari peranannya sebagai kontrol, pers adalah media aspirasi, media informasi, dan media eksistensi yang disana bercokol wacana-wacana perubahan dan perbaikan.

Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya – dulunya PIS Universitas Brawijaya – menyadari benar pentingnya keberadaan pers mahasiswa sehingga pada tahun 2005 dengan semangat sumpah mahasiswa akhirnya mendirikan LPM Literasi. LPM ini hanya sempat mencicipi satu kali kepengurusan karena pada 19 Agustus 2008 atas permintaan Kemahasiswaan dan kesepakatan bersama, LPM Literasi resmi dilebur dengan Writing Club. Sejak saat itu, LPM Literasi bermetamorfosis menjadi LPM Perspektif yang lahir berbarengan dengan status baru FIS menjadi FISIP.

Mulai tahun 2009, LPM Perspektif menjadi Lembaga Semi Otonom (LSO) yang memiliki banyak anggota dengan sederet aktivitas jurnalistik dan organisasi. Kini memasuki era baru dimana tujuan besar LPM Perspektif tidak hanya mempertahankan diri sebagai lembaga semi otonom fakultas (LSO) yang disegani. Tetapi LPM Perspektif juga LSO yang menjadi pioner dalam mengawal peran mahasiswa sebagai agent of change, melaksanakan fungsi pers mahasiswa dengan baik, serta mengawal demokrasi di FISIP. Kini LPM Perspektif bertempat di Sekretariat LSO Organisasi Kemahasiswaan FISIP Universitas Brawijaya.

Tentang LPM

Banyak kalangan yang belum bisa membedakan antara Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dengan Lembaga Pers Kampus. Secara kelembagaan, LPM memang berdiri di bawah otoritas lembaga universitas atau fakultas. Namun dalam pergerakan dan arah pemberitaannya, LPM bersifat independen dan non-intervensi. LPM memiliki ideologi dan arah pemberitaan independen yang terorganisir secara koordinatif di bawah payung Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).

Untuk menjadi mahasiswa hebat tidak perlu memiliki latar belakang yang hebat. Kita hanya perlu memiliki kemauan untuk melibatkan diri dalam pergerakan. Kita harus selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsa ini

Apa yang kamu cari?