Lompat ke konten

Kecemburuan Angsa Hitam

Oleh: M. Labib Fairuz*

Menyatukan pikiran membentuk hati.
Mengelilingi danau tenang berair hening.
Air hening alas bercinta sepanjang hari.
Disaksikan dermaga berlumut setengah kering.
Mendarat tak ada menyurihkan pembicaraan.
Bahan omongan tak lebih dari air hening.
Daratan ramai menciptakan kecemburuan.
Timbul kesendirian terasa kaku kering.

Fanatik bercinta tak menjamin rasa.
Piawai mendua memutuskan asa.

Bagaimana rupa seekor Angsa Hitam?
Paruhnya merah mengelabui mata.
Cakapnya bengal menyulut geram.
Prasangka buruk sayap akan patah.

(Visited 56 times, 1 visits today)
*) Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UB 2021. Salah satu anggota divisi sastra LPM Perspektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?