Malang, PERSPEKTIF – Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Brawijaya menggelar aksi menolak pemberian gelar honoris causa kepada Erick Thohir pada Jumat (3/3) di Universitas Brawijaya (UB). Unjuk rasa ini menyusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB yang menobatkan gelar Doctor Honoris Causa Bidang Manajemen Strategis kepada Erick Thohir. Massa Aksi menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tidak pantas menerima gelar kehormatan dari UB.
“Tidak ada transparansi dari Senat Akademik UB dalam memberikan gelar kehormatan kepada Erick Thohir. Padahal sudah jelas dalam undang-undangnya bahwa gelar kehormatan diberikan kepada tokoh yang punya prestasi dalam bidang keilmuan dan kemanusiaan,” ujar Ginting, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi.
Amarah Brawijaya juga memprotes ihwal penyelenggaraan sidang penetapan gelar kehormatan Erick Thohir yang tidak terbuka. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Rektor Nomor 74 Tahun 2022 Pasal 10 Ayat (1) yang menyatakan sidang penetapan gelar kehormatan seharusnya dilakukan secara terbuka.
“Erick Thohir juga belum menentukan sikap terhadap tragedi kanjuruhan sehingga bertentangan dengan salah satu penilaian honoris causa yaitu aspek kemanusiaan,” tambah Ginting mengenai poin-poin penolakan Amarah Brawijaya.
Salah seorang dosen dari Fakultas Hukum (FH) UB, Dhia Al-Uyun yang turut serta dalam aksi menyayangkan adanya pemberian gelar kehormatan kepada Erick Thohir oleh FEB UB. Padahal, yang bersangkutan pernah ditolak oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk diberikan gelar kehormatan. Namun UB dengan mudahnya memberikan hal tersebut kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini.
“Kita menjadi tempat sampah bagi politisi-politisi yang dibuang universitas lain. Itu sudah sangat memalukan. Kita telah menjadi guyonan sebagai sebuah institusi,” ujarnya.
Aksi ini juga mengutarakan beberapa tuntutan kepada UB mengenai pemberian gelar kehormatan kepada Erick Thohir seperti membatalkan pemberian gelar, menolak segala bentuk intervensi politik, serta mendorong segenap sivitas akademika UB menjunjung integritas dan independensi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. (gra/uaep)