Malang, PERSPEKTIF – Sejak Senin (23/01) lalu, Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan pengisian registrasi administrasi dan registrasi akademik untuk semester genap tahun 2023. Pengisian dilakukan melalui website Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM) milik UB. Namun selama pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), banyak kemudian mahasiswa yang mengalami kendala di website seperti error dan hambatan login.
Hal tersebut menimbulkan banyak keluhan dari mahasiswa, salah satunya datang dari Bimo Aji Pangestu, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 2022. Bimo mengeluhkan terkait website yang loading terlalu lama hingga adanya gangguan server.
“Error lagi saat saya mau menambahkan mata kuliah, loadingnya lama, sempat berhenti juga. Lalu saat direfresh tiba-tiba langsung error lagi, keluar lagi dari web siamnya,” ujarnya.
Hal serupa juga dialami oleh Nuruzzahra Kamila mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi 2021. Dirinya mengaku sudah mencoba login pada website tersebut untuk melakukan pengisian KRS setelah melakukan registrasi administrasi. Namun, website tersebut tidak dapat terbuka.
“… sudah dicoba dari malam sampai buru-buru bayar tuh jam 12 malam, pas selesai jam 12 pada nyoba SIAM tidak bisa. Tulisannya kalau aku terdaftar jadi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) … sedangkan aku dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),” ungkapnya.
Mencoba mengatasi permasalahan tersebut, Kamila juga mencoba menghubungi layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UB. Namun, hanya sekadar diarahkan untuk mencobanya lagi dan tidak ada pengawalan lebih lanjut.
“Akhirnya aku chat ke pelayanan yang ada di FISIP UB itu, katanya disuruh coba lagi. Aku coba baru bisa sekitar siang,” lanjutnya.
Pasalnya permasalahan ini kerap menjadi tradisi yang sudah tidak terelakkan lagi oleh hampir setiap mahasiswa UB tiap kali periode pengisian KRS dilakukan. Mereka pun berharap kedepannya website SIAM UB dapat bekerja lebih optimal meskipun diakses oleh ribuan mahasiswa yang ada.
Menanggapi hal tersebut, Raden Arief Setiawan selaku pihak TIK UB menyampaikan, kendala tersebut dipengaruhi keterlibatan berbagai pihak yang membuat proses menjadi lebih kompleks.
“Kita secara umum memang masing-masing ada beberapa yang memiliki permasalahan kendala. Pembayaran dari beberapa bank terkadang sistemnya kurang merespon ke sistem kita, bahkan terlambat, sehingga kita harus koordinasi dengan bank terkait. Kemudian saat KRS, kadang-kadang ada yang kelasnya sudah dibuka tapi jadwalnya belum tersetting. Tentu saja kami tidak bisa bekerja sendiri dan selalu berkoordinasi dengan bagian keuangan dan bagian akademik,” jelasnya.
Raden mengungkapkan permasalahan ini juga dipicu dengan masifnya pengaksesan website serta adanya anomali penggunaan bot (internet robot, red) yang berpengaruh pada lumpuhnya sistem server.
Sejauh ini, pihak TIK menyebutkan telah mengantisipasi dengan menambahkan jumlah server yang sebelumnya 8-9 menjadi 12 untuk menangani seluruh sistem SIAM. (hal/cns/los/rsa)