Lompat ke konten

Penyaluran BLT Minyak Goreng di Kecamatan Jatirogo Belum Tepat Sasaran

Suasana antrian warga untuk menerima BLT Minyak Goreng di Kecamatan Jatirogo (PERSPEKTIF/Choridatul)

Tuban, PERSPEKTIF – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban untuk periode Januari, Februari dan Maret telah selesai dibagikan sebelum lebaran. Namun dalam prosesnya, penyaluran bantuan tersebut belum tepat sasaran. 

Sekretaris Desa (Sekdes) Kecamatan Jatirogo, Agus Sungaedi, mengatakan baik penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau BLT Minyak Goreng mendapatkan jumlah bantuan yang sama, yakni sebesar Rp. 300.000 dengan rincian bantuan sebesar Rp. 100.000 setiap bulannya yang dibagikan secara bersamaan pada 19 April lalu. 

Namun, menurutnya perlu diadakan evaluasi agar penyaluran lebih efektif dengan cara BLT Minyak Goreng diserahkan ke masing-masing Balai Desa, bukan diserahkan secara terpusat di satu Balai Desa untuk 9 Desa sehingga mempersulit pihak keamanan untuk menata antrian warga. 

“Menurut saya pribadi penyaluran BLT minyak goreng kurang tepat, karena penerima BLT minyak goreng adalah para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang juga menerima Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) dan KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Seharusnya penerima minyak goreng adalah KPM baru yang belum tersentuh bantuan, agar bantuannya merata, jangan di double dengan penerima BPNT dan PKH,” ujar Agus (6/5).

Menanggapi hal tersebut, Darsih, seorang warga yang menerima BLT juga merasa kendala dalam proses penyaluran. Ia mengaku kesulitan yang dialami perangkat desa karena banyak warga yang tidak tertib mengantri atau tidak memenuhi syarat administratif seperti kartu vaksin, KTP, KK, dan lainnya. 

Nurul Aini, warga yang tidak penerima BLT Minyak Goreng berpendapat bahwa penyaluran oleh perangkat desa masih belum tepat sasaran. Menurutnya masih banyak keluarga yang mampu secara fisik untuk mencari nafkah yang mendapatkan bantuan dana (6/5). Tak jauh berbeda, Setyaningsih, warga yang bukan penerima BLT Minyak goreng juga turut membenarkan pendapat Nurul Aini. 

“Belum tepat sasaran, karena masih banyak keluarga yang mampu secara fisik untuk mencari nafkah masih mendapatkan bantuan tersebut,” ujar Setyaningsih kepada Awak Perspektif (6/5). 

Menanggapi hal tersebut, Nurul Aini dan Setyaningsih dengan kompak menyampaikan harapan kepada perangkat desa agar mendata ulang KPM BLT Minyak Goreng dengan adil dan transparan. 

“Saya berharap perangkat desa yang bertugas mendata penerima bantuan saling menutup mata. Jangan karena tidak enak hati, mereka memasukkan nama warga mampu yang masih dalam daftar penerima bantuan” ujar Nurul Aini (6/5). (cf/uaep)

(Visited 113 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?