Waktu yang berjalan tanpa henti terus memutar roda kehidupan.
Canda tawa dengannya kini hanya bisa diingat dalam pikiran.
Peristiwa pahit yang membekas hingga saat ini sudah seharusnya dilupakan.
Seringkali terbesit kenangan manis di masa lalu yang membuat sang hati ingin memutar waktu.
Sementara sang pikiran sedang sibuk menghapus ingatan-ingatan pada saat itu.
Dikala hati kecilnya membuka pintu, pikirannya justru menutup pintu itu.
Arah manakah yang harus dituju?
Haruskah aku mengikuti kata hati atau pikiranku?
(Visited 92 times, 1 visits today)