Malang, PERSPEKTIF – Setelah Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Lama (PKKMALA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) termin 2 dibuka pada tanggal 13 September 2021, terdapat beberapa perbedaan penugasan bagi peserta tiap Angkatan. Perbedaan penugasan PKKMALA tersebut disampaikan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP UB.
Terkait perbedaan penugasan tiap peserta PKKMALA FISIP termin 2, Fachrozi Reza selaku Anggota Komisi II DPM FISIP UB 2021 sekaligus penanggung jawab PKKMALA 2021 menjelaskan bahwa pemberian tugas tiap angkatan disesuaikan dengan tingkatan semester peserta dan urgensi kebutuhannya. Namun, DPM lebih menitikberatkan bobot penugasan lebih banyak kepada mahasiswa semester rendah, misalnya mahasiswa semester tiga dan lima.
“Mahasiswa semester rendah cenderung lebih banyak penugasannya karena mereka punya hak politik untuk ikut organisasi,” ungkapnya ketika diwawancarai (25/9).
Fachrozi menjelaskan tidak ada target jumlah peserta yang ditetapkan oleh DPM FISIP maupun panitia PKKMALA FISIP UB termin kedua ini. Namun, dari jumlah segi pendaftar terlihat lebih banyak peserta saat termin pertama. Artinya, ada penurunan peserta PKKMALA FISIP di termin kedua ini.
“Jumlah pendaftarnya lebih banyak semester kemarin, Termin 1 ada 28 Pendaftar, dan Termin 2 ini ada 26,” ungkap Fachrozi.
Fachrozi berharap dengan adanya PKKMALA, mahasiswa yang nantinya lulus bisa menerapkan substansi dari diadakannya kegiatan ini. Selain itu, dengan adanya rangkaian ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa untuk kepentingan politik dan memenuhi hak akademik mereka saat nantinya akan mengikuti ujian.
“Selain untuk kepentingan politik mereka juga untuk memenuhi hak akademik mereka saat nantinya akan mengikuti ujian,” ujarnya (23/9).
R (Nama disamarkan, red), mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2020, membenarkan adanya penugasan yang berbeda-beda tiap angkatan. Menurutnya, penugasan PKKMALA juga perlu disesuaikan di setiap angkatan. Ia tak mempermasalahkan bentuk penugasannya, karena penugasan tersebut menjadi kewajiban dan formalitas bagi mahasiswa FISIP UB.
“Karena menurut aku akan lewat juga (Penugasan PKKMALA, red) atau gampang hilang akhirnya,” tuturnya.
R berharap agar panitia PKKMALA dapat memperjelas sosialisasi dan pengarahan penugasan. Ia melihat bahwa dirinya dan peserta PKKMALA lain masih belum memahami secara utuh penugasan yang diberikan oleh panitia.
“Aku berharap panitia PKKMALA bisa lebih detail dalam menjelaskan tugasnya karena sejujurnya aku belum paham maksud dari penugasan social project,” pungkasnya. (alv/zhf/mim)