Lompat ke konten

Kejar Target IKU-PT, UB Luncurkan Program Dosen Berkarya

Potret UB sebelum pandemi. (PERSPEKTIF/Reyhan)

Malang, PERSPEKTIF Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021, Universitas Brawijaya (UB) meluncurkan program Dosen Berkarya (DOKAR), yang memungkinkan kerja sama antara dosen dengan lembaga atau instansi luar kampus. Selain memperluas pengalaman praktis dosen, program ini diharapkan mampu memberikan manfaat terhadap kampus dan mahasiswa.

Intan Rahmawati, Dosen Psikologi UB, menjelaskan bahwa program DOKAR diadakan untuk mengejar target Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU-PT). Salah satu indikator tersebut adalah pengalaman kegiatan atau kerja dosen di luar kampus. Selain itu, jumlah praktisi yang mengajar di dalam kampus juga termasuk salah satu IKU-PT, sehingga output yang diharapkan adalah bertambahnya ilmu yang didapat dari para praktisi berpengalaman kepada kampus.

“Karena stakeholder yang bekerjasama dengan kita juga akan ke kampus memberikan materi, itu berarti praktisi akan berbagi ilmu dengan kita,” ujar Intan (27/6).

Selain itu, dengan hubungan yang dibangun selama program DOKAR berlangsung, output lain yang dapat dihasilkan juga berupa kerja sama jangka panjang.

“Program ini juga diharapkan dapat memperluas networking. Ketika itu terjadi, akan dibuat sebuah surat perjanjian kerjasama, nantinya bisa berkembang mengarah kepada kesempatan magang dan PKM bagi mahasiswa,” terang Intan.

Terpisah, Ketua Jurusan Psikologi UB, Faizah, menerangkan bahwa program Dosen Berkarya baru dimulai pada tahun ini. Di jurusan Psikologi sendiri, program akan dimulai pada bulan Juli 2021 dan berlangsung selama 6 bulan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan para dosen dapat menghasilkan, atau setidaknya memberikan, perkembangan yang jelas setiap bulannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan adanya program hibah untuk mendorong partisipasi dosen.

“Program (hibah) ini juga turut meringankan instansi atau perusahaan dalam sisi pendanaan. Permasalahan keuangan dapat menghambat, padahal mereka membutuhkan bantuan praktisi atau tenaga ahli,” ujar Faizah (21/6).

Program hibah dilakukan dengan memberi insentif kepada para dosen yang terlibat. Harapannya, mereka mampu mengatasi permasalahan dan memberikan bantuan kepada instansi atau lembaga terkait, sesuai dengan keahlian masing-masing. (aw/nnfd/rff)

(Visited 209 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?