Malang, PERSPEKTIF – Pembangunan Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) telah mengalami banyak peningkatan selama perkuliahan jarak jauh. Sampai dengan Mei 2021, Sekitar 75% pengerjaan Gedung C telah rampung. Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait pemanfaatan ruang dan fasilitas di Gedung C.
Rosana Sari selaku pejabat fungsional Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran FISIP mengatakan bahwa Gedung C nantinya akan digunakan untuk kegiatan akademik dan non-akademik, dengan mayoritas digunakan untuk kegiatan administrasi.
“Gedung C ini nantinya akan digunakan untuk kegiatan administrasi, termasuk dekanat dan keuangan, yang sebelumnya ada di Gedung A. Selain itu, ada satu lantai untuk kegiatan akademik, yaitu kelas Pascasarjana,” kata Rosana (21/5).
Dengan pengaturan ulang tersebut, Rosana menambahkan bahwa Gedung A akan dipusatkan untuk ruang dosen. Sedangkan Gedung B akan digunakan hanya untuk kegiatan akademik perkuliahan.
“Rencana ke depan FISIP juga akan memanfaatkan rooftop di Gedung C untuk mahasiswa, baik untuk akademik maupun untuk spot foto,” tambah Rosana.
LPM Perspektif juga sempat mengonfirmasi isu terkait Gedung C yang akan digunakan sebagai ruang Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) atau komunitas mahasiswa yang belum mendapat ruang kesekretariatan.
“Untuk LKM, saya belum ada arahan. Jadi untuk saat ini saya belum bisa mengonfirmasi kebenaran hal itu. Sebenarnya sudah dipikirkan untuk LKM yang belum dapat sekertariat, cuma belum tahu kepastian untuk tempatnya,” ujar Rosana.
Berbeda dengan Ruang Sekretariat LKM di Gedung C, isu pembangunan lapangan bulu tangkis telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Rosana.
“Benar, Gedung C ini memang salah satunya digunakan untuk lapangan bulu tangkis, tepatnya di lantai 8 atau paling atas dari gedung C ini,” jelas Rosana.
Terkait dengan isu pembangunan lapangan bulu tangkis di Gedung C, Ajeng Joe’anira, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020 menunjukkan ketidaksetujuan terkait dengan hal tersebut.
“Menurut saya, pembangunan lapangan bulu tangkis di Gedung C untuk saat pandemi seperti ini bukan merupakan prioritas. Apalagi, UB sendiri sudah memiliki GOR Pertamina yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bulu tangkis. Jadi menurut saya pembangunan lapangan bulu tangkis tersebut sebenarnya tidak terlalu penting,” ucap Ajeng saat diwawancarai oleh LPM Perspektif (23/05).
Berbeda dengan Ajeng, Wieke Wijayanti, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020 justru menunjukkan kesetujuannya terkait dengan pembangunan lapangan bulu tangkis. Ia mengatakan bahwa dengan adanya lapangan bulu tangkis ini, minat dan bakat sivitas akademika FISIP terkait dengan olahraga bulu tangkis dapat dikembangkan dengan baik.
“Pembangunan lapangan bulu tangkis sangat penting dan bermanfaat. Selain karena peminat olahraga bulu tangkis di FISIP banyak, lapangan bulu tangkis nanti juga bisa dipergunakan untuk acara lain yang membutuhkan tempat yang luas,” imbuh Wieke (23/05).
Wieke turut menambahkan bahwa dirinya berharap agar kebersihan dan kelengkapan fasilitas dari Gedung C ini dapat terjaga meskipun digunakan oleh banyak orang. (mam/laa/ais)