Blitar, PERSPEKTIF – Makam Bung Karno sebagai salah satu sektor pariwisata sejarah dan pendidikan telah menerapkan sistem baru bagi perpustakaan nasionalnya. Sistem baru diadakan sebagai bentuk sikap adaptif pengelola perpustakaan dalam menghadapi pandemi global Covid-19.
Pemberlakuan sistem baru telah diterapkan sejak awal merebaknya virus corona di Kota Blitar hingga saat ini (26/4). Perubahan yang ada mencakup sistem peminjaman dan pengembalian buku serta pembatasan jumlah pengunjung.
“Terjadi penyusutan pengunjung secara drastis. Tahun ini puasa tetap buka (Perpustakaan Nasional, red), tapi puasa tahun lalu tutup,” ungkap salah satu security perpustakaan, Joehanes.
Sedangkan untuk jam operasional, perpustakaan buka mulai dari pukul 08.00 – 15.30 WIB selama pandemi. Pengelola juga telah memberikan sosialisasi mengenai tahapan peminjaman dan pengembalian buku serta pembuatan kartu anggota secara daring, yang dapat diakses melalui gawai masing-masing pengunjung. Penjelasan sistem baru juga dipaparkan dalam pamflet yang ada di depan pintu masuk dengan security yang berjaga dan siap membantu pengunjung.
Indrawan selaku pegawai Perpustakaan Proklamator bagian Layanan, Informasi, dan Pengaduan menjelaskan tahapan peminjaman buku secara daring. Peminjam melakukan pendataan kartu anggota, lalu mencari buku melalui katalog publik online perpustakaan. Selanjutnya, peminjam menghubungi nomor hotline perpustakaan melalui Whatsapp untuk selanjutnya pihak perpustakaan akan mengkonfirmasi peminjaman buku. Peminjam dapat mengambil buku pesanan secara langsung atau menggunakan layanan pengantaran buku melalui Grab secara gratis untuk wilayah Kota Blitar dan Kabupaten Blitar.
“Peminjam dan pendaftar terus ada setiap hari,” ucap Indrawan saat ditanya mengenai minat baca masyarakat selama penerapan sistem baru.
Aksesibilitas masih menjadi kendala dalam perubahan sistem perpustakaan, terutama para lansia yang kesulitan mengakses sistem online sehingga perlu bantuan langsung dari petugas. Selain itu salah satu pengunjung, Elena, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perubahan sistem tersebut.
“Cari buku harus lewat website perpustakaan, jadi tidak bisa melihat keseluruhan isi buku,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Indrawan mengatakan bahwa peminjam dapat menghubungi nomor hotline perpustakaan untuk mengirimkan foro daftar isi buku yang akan dipinjam.
Untuk mencegah kemungkinan penularan virus, pengelola perpustakaan juga membungkus buku dengan kantong plastik berlabel sebelum dan sesudah peminjaman buku. Selain itu, diterapkan pula karantina buku selama 4-5 hari setelah peminjaman yang disertai penyinaran menggunakan lampu ultraviolet. (lia/ais)