Malang, PERSPEKTIF – Pandemi Covid-19 menyebabkan perkuliahan dijalankan secara daring sehingga berdampak pada pemilik usaha di Gerai Entrepreneurship Mahasiswa (GEMAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Penutupan gerai usaha yang ada di FISIP dilakukan karena mengikuti aturan perkuliahan dari universitas.
Pemilik jajanan byvio di GEMAS, Annisa Vera Oktaviani, menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa berjualan sehingga berdampak pada turunnya pendapatan. Annisa turut menyampaikan bahwa tidak ada bantuan dari pihak FISIP.
“Tidak ada bantuan ataupun pendataan dari pihak FISIP. Mungkin pihak FISIP bisa memberikan bantuan berupa promosi secara online atau bantuan material untuk menambah modal,” tuturnya
Senada dengan Annisa, Revo Rivaldo selaku pemilik dari dari Bendino menjelaskan bahwa usahanya mengalami penurunan omset dan sempat tidak beroperasi selama dua bulan.
“Terkait bantuan ataupun solusi yang ditawarkan dari FISIP selama awal pandemi hingga sekarang masih belum ada diskusi atau pembicaraan lebih lanjut,” ujarnya (5/12).
Melihat kondisi kewirausahaan mahasiswa yang mulai lesu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP UB, Achmad Muwafiq Saleh, menuturkan bahwa kondisi pandemi membuat akses kegiatan mahasiswa diberhentikan sementara waktu.
“Pandemi yang tidak menentu membuat seluruh pegawai FISIP belum seluruhnya bisa masuk gedung dan harus menaati protokol. Petinggi FISIP sendiri masih berfokus pada e-learning dan kelangsungan pekerjaan pegawai. Semua akses dibatasi, tempat-tempat disterilkan. Bisa dilihat sendiri karena kondisi ini belum bisa memberikan banyak kehadiran, apalagi tentang kewirausahaan,” jelasnya.
Terkait upaya meningkatkan kegiatan kewirausahaan, Revo menyarankan bahwa perlu diadakan kerja sama dari seluruh elemen universitas maupun fakultas dan jurusan untuk turut mempromosikannya di sosial media sehingga bisa membantu pemasaran. (mrp/sap/rns)