Oleh: Sam Maulle*
Aku… aku telah pulang dari negeri seberang
Kembali ke pelukan ibu pertiwi yang kian berubah
Semenjak para pejuang telah berpindah haluan
Membela pihak yang semestinya tak dibela
Terikat, sesak, sakit
Setiap partikel menjadi ancaman dalam pandangan
Hanya menunggu waktu untuk kembali
Iya, hanya kembali tanpa pengakuan
Wahai kawan…
Apa yang salah dariku?
Ketika aku berpulang dan hendak bersolidaritas bersama kalian
Namun, apa daya aku dihardik hanya karena virus dari kawan seperjuangan
Yang tak menempel di badanku
Fitnah kuterima yang lebih kejam dari sebuah pembunuhan
Hanya karena aku berjuang
Kawan… kasihan kucurahkan kepada kalian. Juga kecewa!
Melupakanku yang berjuang melepas diri dari serangan amuba
Menguburku kembali dalam benam pengasingan
Jargon menoak Lupa lantas hancur seketika
Ketika kalian bersolidaritas demi insureksi, melawan mereka kaum oligarki
Sekalipun kalian melupakanku dan korban senasib yang berjuang dari ratusan tusuk jarum injeksi
Menelan berbagai pil pahit demi kembalinya api semangat dalam diri
Tanya ku curahkan kepada kalian
Apa beda kalian dari tikus berkopyah, pembual bersorban, dan cukong asing?
Yang menindas kawanan lebah dan kupu-kupu
Namun justru membela badut yang menangis seakan tak berdaya mengarungi kerasnya kehidupan
Aku kecewa dalam rasa sakit ini!
Menyimak solidaritas buta yang kalian lakukan
Dari aku yang sakit dan tersakiti
*)Penulis merupakan mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2018 Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik universitas brawijaya. Saat ini aktif sebagai anggota divisi psdm lpm perspektif