Malang, PERSPEKTIF – Salah satu rangkaian acara dalam Pemilihan Raya (PEMIRA) Universitas Brawijaya (UB) 2019, Uji Publik Eksekutif Mahasiswa (EM), pada Kamis (14/11) masih sepi peminat. Sehari sebelumnya, Uji Publik untuk calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) juga tidak banyak menerima antusiasme mahasiswa.
Hal ini dibenarkan oleh Araffathoni Rizki selaku ketua pelaksana (Kapel) PEMIRA UB 2019. Ia menyatakan bahwa audiens yang menghadiri acara beragenda tanya jawab oleh para panelis dan publik ini lebih banyak berasal dari tim sukses (timses) masing-masing calon. “Dari Uji Publik pertama sampai sekarang, yang datang kebanyakan dari timses masing-masing calon, tapi saya juga melihat orang-orang yang lewat dan yang ada di perpustakaan memerhatikan apa yang ada di Lapangan Rektorat,” jelasnya.
Meski demikian, Araffathoni menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai antusiasme mahasiswa. “Untuk antusiasme sendiri belum bisa dinilai sampai sekarang. Itu baru bisa dilihat nanti, ketika e-vote. Saat itu kita baru bisa menyimpulkan apakah acara ini sukes atau sama saja dan perlu evaluasi lagi,” tanggapnya.
Mengenai upaya peningkatan antusiasme mahasiswa ini, Araffathoni menyatakan bahwa panitia PEMIRA UB 2019 telah melakukan usaha berupa sosialisasi ke semua fakultas, termasuk UB Kampus III Kediri. “Untuk tahun ini, sebenarnya kami langsung melakukan sosialisasi ke berbagai fakultas, tidak seperti tahun sebelumnya yang sifatnya lebih terpusat,” kata Araffathoni.
Senada dengan Kapel, Raja Ade Romania selaku Koordinator Divisi Acara (CO Acara) juga menyatakan bahwa untuk rangkaian acara kali ini panitia telah mengirimkan undangan terbuka melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta DPM setiap fakultas di UB. “Harapan kami, yang datang membludak, tetapi kalau tidak, kami bisa apa?” kata Raja.
Meski demikian, Raja juga mengaku bahwa sosialisasi bagi setiap fakultas hanya dilakukan satu kali dengan maksud agar mahasiswa tidak merasa bosan akan sosialisasi yang berulang-ulang.
Menanggapi sepinya minat mahasiswa dalam acara ini, Akhmad Muwafik Saleh, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB, selaku panelis dalam acara Uji Publik EM lalu menyatakan bahwa rangkaian acara ini semestinya dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa. “Seharusnya mahasiswa bisa menjadikan dialog dalam acara ini sebagai referensi apabila mereka masih menggunakan rasionalitas politiknya.”
Uji Publik EM, menurut Muwafik, seharusnya perlu lebih digalakkan dengan dasar untuk mengedepankan rasionalitas pemilih, agar tidak hanya memilih berdasarkan kelompok atau golongan dan semangat emosional sementara. (sar/ais/pch)