Lompat ke konten

Maba Dapatkan Materi Seputar Kehidupan dan Fasilitas Kampus

UBSC – Mahasiswa baru UB 2019 sedang menunggu acara Raja Brawijaya untuk dimulai. (PERSPEKTIF/Rara)

MALANG, PERSPEKTIF – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PKKMU) Universitas Brawijaya (UB) dilaksanakan pada Selasa (13/08). Setelah pembukaan Raja Brawijaya 2019 yang dilaksanakan di lapangan rektorat, kegiatan dilanjutkan di beberapa venue, salah satunya Universitas Brawijaya Sport Center (UBSC). Kegiatan yang dilakukan di UBSC diisi dengan beberapa materi seputar kehidupan perkuliahan dan fasilitas yang dimiliki oleh UB.

Khusnul Ashar, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yang menjadi salah satu pemateri menjelaskan tentang keberlangsungan kegiatan akademik di kampus. Khusnul Ashar menjelaskan tentang kegiatan akademik di dalam dan di luar kelas, masa studi, serta peraturan di kampus. Khusnul juga mengajak menghilangkan karakter pasif yang menempel sejak SMA dan menjadi mahasiswa yang lebih aktif.

Selain kegiatan akademik, ada juga pengenalan tentang fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh UB, antara lain Brawijaya Languange Center, Rumah Sakit Brawijaya, Poliklinik UB, Perpustakaan, dan layanan konseling yang diberikan kepada mahasiswa.

Saat diminta tanggapan terkait jalannya acara, Aghna Dewi P. Ivanto, mahasiswi baru Vokasi, mengatakan acara berjalan dengan baik. “Menurutku sudah jelas. Materi yang dibawakan juga jelas karena ditunjang dengan power point juga. Ada videonya juga jadi kami lebih gampang paham. Kalau hanya bicara kan jaman sekarang males dengerinnya, tapi dengan adanya  audio visual jadi lebih seru,” ungkapnya.

Hal berbeda disampaikan oleh Rangga Eka Prana, mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Ia merasa kurang nyaman dengan venue diadakannya kegiatan. “Menurut saya kekurangannya ada di tempatnya. Tempatnya sempit. Banyak kaki teman saya yang mengalami keram selama acara berlangsung. Duduknya juga ada yang tidak kebagian karpet,” ungkapnya.

“Harapan saya kalau bisa untuk penanggulangan yang sakit mungkin bisa disediakan ruangan karena selama ini hanya di lapangan terus. Anak yang sakit saat pemberian materi juga cuma didudukkan di barisan belakang. Mungkin kedepannya ada ruangan khusus yang benar-benar untuk menangani orang sakit,” tambahnya. (dat/rfs/cup)

(Visited 724 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?