Lompat ke konten

Pembukaan PKKMU 2019, UB Terima 14.950 Mahasiswa

Teduh – Mahasiswa Baru menyaksikan jalannya acara pembukaan Raja Brawijaya di lapangan rektorat (PERSPEKTIF/Ridha)

Malang, PERSPEKTIF – Upacara pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMU) 2019 resmi dibuka pada Selasa (13/8) di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya (UB). Pembukaan rangkaian acara pertama Raja Brawijaya ini dihadiri oleh jajaran rektorat, perwakilan dekanat dari fakultas-fakultas, Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM), dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).

Nuhfil Hanani, Rektor UB, dalam sambutannya mengatakan bahwa mahasiswa baru UB yang terbanyak di Indonesia. “Total mahasiswa baru yang diterima UB tahun ini mencapai sekitar 14.700. Jumlah ini merupakan terbanyak di Indonesia, melebihi target sebelumnya yang hanya 13.000-an. Syukur-syukur kalau jadi aktivis mahasiswa,” ucapnya. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari laman resmi UB, jumlah mahasiswa baru UB mencapai 14.950, dengan rincian 13.000 mahasiswa sarjana, 1700 mahasiswa vokasi, dan 250 mahasiswa pascasarjana.

Sedangkan Azzam Izzudin, Presiden EM, dalam sambutannya menyatakan bahwa mahasiswa baru untuk segera menyiapkan diri di bangku perkuliahan. “Mahasiswa harus bersiap diri dalam dunia perkuliahan, sebab kalian adalah putra-putri terbaik bangsa,” ucapnya. Azzam juga mengajak mahasiswa-mahasiswa baru untuk selalu berkontribusi kepada masyarakat Indonesia. “Tidak sedikit sarjana-sarjana yang kembali menyusahkan rakyat setelah lulus, oleh sebab itu mahasiswa harus selalu menjaga masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Mengusung tema ‘Gerak Brawijaya Lestari Indonesia’, acara dibuka oleh penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara dan 57 penari Reog yang melambangkan tahun angkatan mahasiswa baru  ke-57. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan dari UKM Marching Band.

Akhir dari acara ditandai dengan pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Republik Indonesia) melalui pagelaran perkusi mahasiswa. 14.950 mahasiswa tersebut memainkan lagu “Gebyar-Gebyar” karya Gombloh. Andre Purwandono, perwakilian tim MURI, menjelaskan bahwa pagelaran perkusi mahasiswa ini tidak hanya memecahkan rekor MURI, tetapi juga memiliki potensi untuk mencatatkan rekor dunia. (jab/rns/cup)

(Visited 380 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?