oleh : Kendita Agustin M.A*
Berbelit
Seperti benang kusut
Terngiang-ngiang
“Kau ngapain?!”
“Bodoh”
“Ndeso”
“Goblok”
“Gak Jelas”.
Berputar memori zaman
Ketika semua tampak semrawut
Tak terkendali
Marah, putus asa, dan benci
Semrawut juga buku itu
Penuh angka merah
Malu, tapi diam
Kalau bisa diungkap
Tak pernah ada rasa benci untuknya
Hanya untukku
Diriku sendiri yang benci
Tak mengindahkan kata orang untuk mencintai diri sendiri
Bukan tidak mau
Berputar kenangan zaman
Sebab itu benci
Sebab itu semakin sering marah
Sebab itu pula sering melelehkan air yang membendung mata
Tak ada rasa benci untuk mereka
Hanya rasa untukku,
Rasa benci untukku sendiri
PENULIS MERUPAKAN MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGKATAN 2016. SAAT INI BERPROSES DI DIVISI SASTRA LPM PERSPEKTIF.