Lompat ke konten

PKKMU Brawijaya hadirkan Susi Pudjiastuti

Alamamter - Susi Pudjiastuti, Menteri perikanan dan kelautan mengenakan jas alamamter Universitas Brawijaya, sebagai simbol diterimanya Susi sebagai keluarga Universitas Brawijaya (Perspektif/Arliza)

Malang, PERSPEKTIF – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PKKMU) Universitas Brawijaya (UB) dilaksanakan pada Selasa (14/08). Kegiatan tersebut menghadirkan Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai pemateri kuliah umum di gedung Samantha Krida UB. Selain, Susi juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Visi kita adalah menjadikan laut masa depan bangsa.  Sebanyak 71 persen Indonesia adalah lautan Seharusnya kita dapat sejahtera dari laut, pembangunan pun demikian,” ungkap Susi saat memberikan kuliah tamu.

Lebih lanjut Susi mengingatkan kembali mengenai Deklarasi Djuanda yang dapat mempersatukkan ribuan kepulauan di Indonesia. Seorang yang Djuanda berani mendeklarasikan negara Indonesia sebagai negara kepulauan di tahun 1957. Pada akhirnya dunia mengakui hal tersebut.

Susi juga mengukapkan bahwa selama beberapa dekade rakyat Indonesia tidak dapat menikmati sumber daya laut. Hal tersebut dikarena tingginya tingkat pencurian ikan. Oleh karena itu, hingga 2017 sebanyak 383 kapal asing pencuri ikan berhasil ditenggelamkan. “Sebenarnya kebijakan yang baik dan adil tidak ada yang mubazir. Karena kapal-kapal tersebut akan menjadi rumah bagi ikan. Rumah ikan tersebut juga akan mengahasilkan potensi pada kelautan,” ungkap Susi.

Menteri Susi mengharapkan Indonesia menjadi salah satu negara yang medominasi dalam hal kekuatan ekonomi. Bangsa indonesia harus kuat dengan kemaritimannya.”Karena 71 % Indonesia adalah laut. Seharusnya lebih banyak membangun dari laut bukan dari darat. Daratan kita tidak bertambah tapi menyempit karena bertambahnya penduduk,” jelas Susi

Susi menambahkan, “Generasi muda Indonesia hampir 45% sendiri, kalau surplus demografi  tidak dikelola tidak dengan benar akan menjadi kekacauan. karena era sekarang grlobalisasi membawa arus teknokogi yang luar biasa tinggi dan canggih,” tambahnya.

Perkembangan teknologi pun tidak lupa disorot oleh Susi. Menurutnya baik pemerintah, universitas serta seluruh stakeholder bangsa harus bersiap-siap karena pengaruh globalisasi. Ia mengungkapkan bahwa conventional job akan tergerus karena adanya digitalisasi globalisasi tersebut. Karena itu Susi mengingatkan mahasiwa agar menggunakan digitalisasi dnegan sebaik-baiknya.

Terakhir Susi mengajak para mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembersihan laut. Salah satunya dengan mendukung gerakan menghadap laut yang diadakan pada tanggal 19 Agustus 2018. Untuk keterangan lebih lanjut bisa mengunjungi website organisasi Pandu Laut Nusantara. (liz/knd/rmh/wur)

(Visited 191 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?