Malang, PERSPEKTIF – Kementerian Advokesma Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan FISIP Bercerita (FISBER) Volume 1 dengan mengusung tema “Suara dari FISIP” di Panggung Apresiasi FISIP, Senin (26/3).
“FISIP bercerita bertujuan untuk menyalurkan aspirasi-aspirasi dari mahasiswa untuk FISIP yang tertuang dalam bentuk dialog antar mahasiswa dengan pihak dekanat,” jelas Kurnia Rabita, selaku Ketua Pelaksana.
Dialog ini dihadiri oleh Unti Ludigdo Dekan FISIP dan Anang Sujoko Wakil Dekan (Wadek) II sebagai pembicara serta dimoderatori oleh Nanda Yudha Ikhwan Pradana, mahasiswa Hubungan Internasional. FISIP Bercerita Vol. 1 membahas tentang kebersihan lingkungan, alur pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), transparansi keuangan hingga keamanan di lingkungan FISIP.
“Coba tengok kanan kiri di sekitar kita duduk, kira-kira kepedulian kita bersama terhadap kebersihan gimana. Masih banyak sampah bekas botol minuman berceceran di bawah tempat duduk. Padahal sudah disiapkan tempat sampah yang jumlahnya banyak. Ini merupakan hal yang patut diperhatikan bersama,” ungkap Unti.
Unti juga menyinggung mengenai alur pengisian KRS online. Sebenarnya ia menginginkan KRS full online, akan tetapi tidak semua mahasiswa siap. Masih banyak terjadi masalah di mana ada mahasiswa yang hingga batas akhir belum mengisi KRS online. Padahal batas akhir sudah diberitahukan melalui website dan pemasangan banner di depan Gedung Profesor Darsono. “Hal itu benar-benar merepotkan. Ketika kami menindaklanjuti secara tegas banyak orang tua yang hadir minta ditoleransi,” terang Unti.
Sedangkan mengenai keuangan, Anang Sujoko sebagai Wadek bidang keuangan menjelaskan bahwa tidak semua informasi bisa dipublikasi. “Nanti teman-teman mahasiswa bisa mengakses terkait Undang-Undang informasi publik. Informasi publik itu ada yang secara berkala diberikan dan ada yang dikecualikan. Jadi tidak semua informasi itu bisa diberikan secara serta merta,” jelas Anang.
Mengenai dana praktikum, Anang mengatakan bahwa dana sudah dialokasikan pada setiap jurusan. Maka sudah seharusnya mahasiswa mendapatkannya sesuai dengan mata kuliah berpraktikum yang diikuti. Apabila ada mekanisme yang menghambat penurunan dana praktikum bisa langsung lapor ke Wadek bidang keuangan.
Lebih lanjut lagi Anang membahas mengenai masalah keamanan di FISIP. Menurutnya keamanan merupakan masalah yang sulit karena lingkungan universitas yang terbuka. “Akan tetapi jika terjadi kehilangan segera lapor ke security, nanti kami akan buat laporan untuk menindak lanjuti dengan Markas Komando (Mako),” terang Anang. (dip/wur)