Lompat ke konten

Rektor UB : Saya Tidak Menerima atau Menolak PTN-BH

Malang, PERSPEKTIF – Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan acara “Rektor Menyapa” pada (14/9). Acara yang diselenggarakan di UB TV lantai dua gedung rektorat tersebut dihadiri oleh jajaran rektorat UB.

Ada beberapa isu yang dibawa dalam acara tersebut, di antaranya, menolak UB menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH), menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), optimalkan kebijakan parkir dan transportasi UB, transparansi dana UB, selesaikan permasalahan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), pembenahan fasilitas UB, menagih janji kaos, jaket, dan almamater, dan juga evaluasi Sumbangan Pengembangan Pendidikan semester 4, 5, dan juga 6.

Sikap rektor brawijaya mengenai PTN-BH juga disinggung beberapa kali dalam acara tersebut, Mohammad Bisri, Rektor UB, menyatakan bahwa Rektorat tidak bisa mengatakan menolak atau menerima PTN-BH.

“Saya sejak awal menjadi rektor, saya tidak begitu tertarik mau PTN Badan Layanan Umum (BLU), mau PTN-BH, waktu itu saya tidak tertarik sama sekali. Karena kenyataannya, sampai hari ini kita PTN BLU, dana infrastruktur gak ada dari negara. Saya hari ini tidak menolak atau menerima PTN-BH,.” Ujar Mohammad Bisri.

Menurut Bisri, menjadi kampus yang menyandang status PTN-BH bukan semata-mata kemauan dari UB sendiri melainkan mandat yang diberikan Dikti (Pendidikan Tinggi) “PTN-BH itu masuk di Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM) Dikti, bukan UB. Tahun 2017, yang ditarget Dikti menjadi PTN-BH ada 3 PTN, yaitu Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, dan UB,” lanjut Bisri.

Kebijakan yang diberikan Dikti kepada UB itu mendapat penolakan dari mahasiswa UB hingga menggelar aksi pada 2 mei silam. Bisri mengatakan bahwa ia masih menunggu analisis mengenai kesiapan UB dari tim khusus PTN-BH yang ia bentuk melalui Surat Keputusan (SK) rektor nomor 414/2016.

Namun untuk saat ini pihak rektorat masih belum dapat mengambil keputusan terkait peralihan status UB menuju PTN-BH . “Tetapi sekali lagi, saya tidak akan, belum memutuskan, mengiyakan atau menolak. Kami akan pelajari lebih teliti, supaya nanti keputusan kita adalah keputusan yang bijaksana, keputusan yang baik untuk UB kedepannya,” pungkas Bisri. (glf/pch/lta)

(Visited 869 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?