
Oleh: Syifa Nadia*
Biarkan aku rehat sebentar, hanya sebentar
Tidak lama, hanya sebentar
Satu menit, dua menit
Selamanya, hanya sebentar
Saat api mengamuk, menggebu di dalam tubuh yang kaku
Merasuk setiap tulang, membangunkan jiwa yang ingin pulang
Memanggil apa yang menjadi nafsu, meruntuhkan setiap yang semu
Dengan sendu aku memeluk
Dengan rindu aku menunduk
Dengan windu aku bertekuk
Aku pulang sebagai sang penakluk
*Penulis merupakan mahasiswi program studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Saat ini sedang aktif sebagai sekretaris umum LPM Perspektif.
(Visited 191 times, 1 visits today)