Oleh: Abdul Jabbaar*
Hingga sore ini
Jangkrik-jangkrik kami terus bersenandung berdendang
Tanah kami berbisik
Mengkritik keputusan menggelitik republik
Maaf tuan
Jika tuan mengira ini berima
Sesungguhnya ini merana
Maaf tuan
Apanya yang sejahtera
Jika kami dilarang bersuara
Bagaimana kami sejahtera
Jika tuan mendengar untuk lupa
Berapa nyawa yang anda butuhkan tuan?
Disini kami mengisi gizi anda
Apa yang mereka tawarkan?
Gaji?
Untuk membeli gizi?
Haha
Tolong tuan jangan membodohi diri
*Penulis merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi FISIP UB. Saat ini sedang aktif sebagai anggota LPM Perspektif divisi sastra.
(Visited 159 times, 1 visits today)