
Malang, PERSPEKTIF – Renovasi Kafetaria Universitas Brawijaya (UB) atau yang akrab disapa kantin CL (Citra Land), diperkirakan memakan waktu tiga bulan, terhitung mulai dari bulan Januari. “Tiga bulan Insyaallah tiga bulan,” ungkap Suprayogi, Manajer Umum UB Kantin, saat ditemui awak Perspektif diruangannya (23/02).
Dana renovasi kantin CL berasal dari CSR (Corporate Social Responsibility) yakni BNI (Bank Negara Indonesia), bekerjasama dengan Badan Pengelola Usaha non-Akademik UB, yang membawahi UB kantin.
Dengan adanya renovasi tersebut, maka para penyewa kantin direlokasi di belakang Gedung Samantha Krida dengan bangunan non-permanen. Karya Atos, salah satu penyewa kantin mengatakan, bahwa sejak pertengahan bulan Januari 2017 ia sudah mulai berdagang di tempat relokasi tersebut. “Pertengahan Januari, kan kita akhir desember itu sudah mulai berbenah,” jelasnya (15/02).
Ia menambahkan, bahwa rencana awal renovasi tersebut, bukan pada bulan Januari 2017 melainkan bulan Oktober 2016.” Rencana awalnya yang saya tahu itu seharusnya awal Oktober sudah dibangun. Jadi Oktober, November. Desember sudah jadi,” ungkap laki-laki kelahiran Padang tersebut.
Suprayogi menjelaskan renovasi ini dilakukan agar nantinya bangunan Kantin CL yang baru mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa.
“Intinya, renovasi CL itu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa dan tenant. Melihat kondisi seperti itu kan kurang layak, maka kita adakan perbaikan. CL yang baru nantinya mampu memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa, serta makanan yang bergizi, halal, dan sehat,” Jelasnya
“Kan gedung-gedungnya kita bagus, masak kantinnya seperti itu. Supaya nanti tidak terkesan kumuh,” sambungnya.
Ia menambahkan nantinya akan ada penambahan tenant pada bangunan kantin CL yang baru, yang awalnya ada 19 tenant menjadi 30 tenant.
Menanggapi renovasi kantin CL. Lambang Aji Pribadi, Menteri Kebijakan Kampus, Eksekutif Mahasiswa (EM) UB. Menyatakan sampai saat ini EM UB terus berusaha mengawal renovasi kantin CL, dengan mengumpulkan data ke penyewa kantin, serta melakukan tabulasi data. Lambang menambahkan rata-rata penyewa kantin merasa keberatan dengan renovasi kantin CL yang baru. “Tapi tempat yang lebih bagus tersebut belum tentu membuat konsumen setia CL merasa lebih nyaman,” ujarnya (27/02).
Selain itu Lambang juga mnambahkan terkait penambahan tenant untuk bangunan CL yang baru. Ia belum mengetahui mekanismenya seperti apa.
“Mekanisme mendapatkan warung bagi pedagang lama, itu yang menjadi pertanyaan bagi banyak penyewa kantin di CL,” pungkasnya. (lta/aul)