Malang, PERSPEKTIF – Memasuki awal tahun 2017, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melakukan pergantian Kajur (Ketua Jurusan). Pihak Dekanat sendiri telah menyerahkan nama tersebut kepada pihak rektorat. Sampai saat ini masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Rektor.
“Ketua Jurusan sedang menunggu SK dari rektor, untuk Kajur yang kita usulkan dari Sosiologi, Anif Fatma Chawa. Komunikasi, Antoni. Politik Pemerintahan Hubungan Internasional (PPHI) Sholih Mu’adi dan Psikologi, Cleoputri Al Yusainy,” ujar Unti Ludigdo, Dekan FISIP UB pada (2/22).
Asih Purwanti, Ketua Tim Penjaringan Wakil Dekan, Kajur, dan Ketua Prodi (Kaprodi). Saat ditemui diruangannya pada (2/22), menjelaskan, mekanisme penentuan Kajur, terlebih dahulu harus melalui rapat pada tiap-tiap jurusan.
“Untuk ketua jurusan ada juga peraturannya, peraturan rektor yang mengharuskan setiap jurusan harus melakukan rapat terlebih dahulu untuk mengusulkan nama yang sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan,” ungkap
Dalam Peraturan Rektor Nomor 25 tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemilihan, disebutkan bahwa, pengesahan dan pengangkatan calon ketua jurusan serendah-rendahnya bergelar akademik doktor dengan jabatan fungsional sekurang-kurangnya lektor.
Kajur PPHI terpilih, Sholih Mu’adi, menyatakan, ketiga prodi yang berada di bawah naungan jurusan tersebut. Masih terdapat ego-sektoral pada tiap-tiap prodi.
“Sebetulnya terdapat ego-sektoral yang muncul antara Politik, Pemerintahan, dan Hubungan Internasional, karena prodi sudah sama-sama stabil dan berjalan sedemikian rupa. Akan tetapi, yang paling penting ego-sektoral harus dihilangkan terlebih dahulu untuk membangun kebersamaan,” jelasnya.
Sholih menambahkan ego-sektoral di tiap-tiap prodi masih ada. Ia mengatakan pada saat proses pencalonan Kajur, prodi yang tergabung dalam jurusan PPHI tersebut, tidak ada yang mengajukan calon. Sehingga ia menjadi calon tunggal.
“Seperti yang saya katakan tadi ego-sektoral masih berjalan tetapi begitu muncul nama yang disodorkan saya. Maka saya mempersilakan yang lain untuk mencalonkan tetapi tidak ada yang mencalonkan, kemudian saya menjadi calon tunggal,” tuturnya.
Sedangkan Cleoputri Al Yusainy, Kajur Psikologi terpilih, enggan memberikan komentar, karena terlebih dahulu menunggu keluarnya SK Rektor. (ttm/wur)