Lompat ke konten

Menuntut Tuhan

Oleh : Fidia Rahayu*

Tuhan

Kau miriskan hidupku untuk di kasihani mereka

Di jadikan bahan perbincangan di jalan, dan ruang-ruang

Tak kau cukupkan rezeki untuk aku, anak dan istriku barang sehari

Peluh tak mampu membayar lapar kami

Tangispun tak berarti

Tak mengenyangkan sama sekali

 

Tuhan

Jika lelah meminta padaMu pada siapa aku harus

Tanah di sini terlalu tandus

Dijadikan gedung-gedung tinggi menjulang tanpa pepohonan

Hilang tempat kami berteduh dari teriknya siang

Di emperpun kami tak diterima untuk menyulam mimpi

Hanya untuk satu dua malam menikmati lantai bukan di kolong jembatan

 

Jika aku menuntutMu, berdosakah aku Tuhan?

Namun aku bukan terpelajar, dosapun tak ku tangguhkan

Jika ku hujat apa yang kau tulis, salahkah aku Tuhan?

Karna bagiku hidup tak pernah menyenangkan.

 

*)Tentang Penulis: Penulis adalah mahasiswi program studi Sosiologi Univesitas Brawijaya.

(Visited 154 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?