
Sambutan – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sandjojo, memberikan sambutan dan gambaran umum kondisi desa di Indonesia saat ini
Malang, PERSPEKTIF – Dalam rangkaian Dies Natalis UB ke-54, telah dilaksanakan Seminar dan Launching Socio-Political Entrepreneurship Awards for Villages di Gedung Widyaloka UB (19/1), acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB.
Setelah pembukaan acara oleh Mohammad Bisri rektor UB, dilanjutkan sambutan serta penjelasan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sandjojo terkait tiga program yang dapat diterapkan untuk memajukan desa-desa di Indonesia.
Yakni terdiri dari membuat sarana pasca panen, menyediakan penampungan air, dan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dua kali lipat per tahun melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Jika desa bisa fokus, maka desa bisa punya skala ekonomi,” ungkap lelaki lulusan Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) ini.
Seminar ini sendiri diisi oleh tiga pembicara yakni, Ahmad Erani Yustika, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), Rohman Budijanto, Direktur Eksekutif Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP), dan Nuryanto, Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Kemendagri.
Ahmad Erani Yustika memberikan solusi lain melalui tiga pilar; jaring komunikasi wiradesa (jamu desa) dengan meningkatkan kapabilitas manusianya, lumbung ekonomi desa (bumi desa), serta lingkar budaya desa (karya desa).
“Diperlukan partisipasi publik,” ujar alumni UB tersebut.Menyambung dari tiga pilar tersebut, serta program yang sudah dijelaskan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bahwa program manapun yang diberlakukan untuk masyarakat bergantung juga pada seberapa besar partisipasi mereka.
Jika partisipasi masyarakat besar, maka program dan pilar tersebut dapat tercapai. Oleh sebab itu, media juga memiliki peran yang tak kalah pentingnya dalam mendukung kemajuan desa-desa di Indonesia dengan cara-cara media.
Media berfungsi untuk menyemangati inovasi daerah mengingat saat ini media atau pers menjadi satu dari empat pilar demokrasi yang bisa dianggap sebagai salah satu pemegang kekuatan penting dalam keberlangsungan sebuah negara yang menganut demokrasi.
Rohman Budijanto dalam hal ini menerangkan bahwa para inovator daerah sangat perlu diapresiasi, karena para inovator daerah ini memiliki kecenderungan untuk dikriminalisasi.
“JPIP siap membantu mengawal pengembangan otonomi daerah yang lebih mikro yang mampu menyasar sebagian besar masyarakat Indonesia,” pungkas lelaki yang jugamerupakan alumni UB ini.(ran/lta)