Oleh: Agustina Rosianawati*

Ku tengok kehidupan
Sana sini ada coretan
Lalu malam datang sebagai kekasih sang alam
Menertawai para manusia
Yang berebut siapa yang paling paham
Lalu mereka membungkam
Ketika ditanya perihal ahkam
Taukah kamu ?
Di sini banyak kejadian
Membuat darah naik
Jika tak meluapkan amarah
Lantas mati akan jadi pilihan lain.
Dan parahnya lagi
Di sini banyak orang mati
Coba tebak apa sebabnya?
Sebabnya hampir sama:
darah tinggi.
Bukan kebanyakan makan kambing atau goreng – gorengan berminyak
tapi karena:
“Bagaimana kita besok beli makan?”
“Ibumu tak dapat masak”
“Ayahmu tak punya uang”
“Ganjal minum dulu”
“Lagi?”
“Sudah berhari-hari ini.”
Lama-lama aku mengurung di dalam sepi
Di antara tangisan
Dan ratapan nasibku
Entah siapa yang harus disalahkan
Apakah aku bisa menyalahkan Sang pembuat kehidupan ?
Atau malah otakku yang tak lagi rasional
Kemiskinan musuh paling menantang
Sementara koruptor alias si tikus berdasi itu duduk di bangku kenikmatan
Bagaimana dengan hukum masih saja bisa dibeli ? Yang berkuasa lagi lagi yang ber-uang?
Apakah dengan uang semua terselesaikan ?
Sementara nasib negara ini hanya seperti rumput-rumput injakan
Yang benar disalahlahkan dan yang salahkan dibenarkan
Tak pernahkah memandang kami?
Rakyat kecil yang nasibnya diterlantarkan
Luntang lantung tak tau jalan tujuan
Kebijakan umum terpaksa ditanggalkan karna masalah utang piutang
Hei wakil rakyat nasib kami berkarat melarat sekarat
Dan kalian lewatkan kenyataan bahwa peradaban yang akan diwariskan kepada generasi mendatang, hanyalah tradisi omong kosong dan ketidakberesan.
Bacalah
Kata ini terukir dari derasnya Pemikiran manusia
Tak perlu takut akan Menjatuhkanmu dari singgasana
Mengapa kau dekap erat segala harta?
Jangan kau tutup mata
Sesungguhnya kata ini hanya ingin menyapa
Mengapa kau takut ia berasal dari seseorang yang kau tikam kebebasannya ?
Sudah membaca, lalu ingin tertawa, dan mengatakan kebodohanku semakin luar biasa? Lakukanlah
Tentang Penulis: Penulis merupakan mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya angkatan 2015. Saat ini ia aktif berproses di LPM Perspektif.